1016 Jiwa Korban Meninggal Dunia akibat Bencana Banjir-Tanah Longsor di Sumatra

1016 Jiwa Korban Meninggal Dunia akibat Bencana Banjir-Tanah Longsor di Sumatra

Warga melintas di antara tumpukan kay yang terseret banjir di dekat Pondok Pesantren Darul Mukhlisin, Aceh Tamiang, Aceh. Korban tewas akibat banjir dan tanah longsor di Sumatera mencapai 1016 jiwa-Yasuyoshi Chiba/AFP-

HARIAN DISWAY - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data korban terbaru akibat Bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat pada Minggu, 14 Desember 2025.

Korban meninggal dunia akibat bencana di Sumatra per 14 Desember kembali bertambah menjadi 1.016 jiwa, bertambah sepuluh jiwa dari hasil rekapitulasi data Sabtu kemarin yaitu 1.006 jiwa.

Rinciannya, 424 jiwa meninggal di Provinsi Aceh, 349 jiwa meninggal di Provinsi Sumatra Utara, dan 243 jiwa meninggal di Provinsi Sumatra Barat. 

Adapun korban hilang akibat bencana per hari ini berkurang menjadi 212 jiwa korban hilang. Berkurang lima jiwa pada hari sebelumnya yaitu 217 jiwa korban hilang di tiga Provinsi terdampak.

BACA JUGA:Korban Banjir-Longsor di Sumatra Tembus Seribu Jiwa

Untuk jumlah pengungsi di daerah terdampak per 14 Desember berkurang 29.972 jiwa menjadi 624.670 jiwa, yang sebelumnya pada 13 Desember jumlah pengungsi mencapai 654.642 jiwa.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatin) BNPB, Abdul Muhari juga mengomentari terkait berkurangnya jumlah pengungsi yang signifikan saat konferensi pers terkait pembaharuan penanganan bencana di Sumatera.


Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatin) BNPB, Abdul Muhari menyampaikan penanganan bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat pada Minggu, 14 Desember 2025.--Siaran Pers

"Ini cukup banyak saudara-saudara kita yang sebelumnya ada di titik-titik pengungsian bersama kemudian mulai meninggalkan titik pengungsian dan tinggal bersama keluarga atau tetangga yang rumahnya relatif tidak terlalu terdampak," ujar Muhari.

"Meskipun demikian, status dari saudara-saudara kita yang kemudian pindah dari titik pengungsian terpusat ke rumah keluarga atau tetangga ini statusnya masih pengungsi," imbuhnya.

BACA JUGA:Prabowo Janji Tertibkan Pembalakan Liar Usai Bencana Sumatra Banjir-Longsor

Pria yang akrab disapa Aam tersebut mengungkapkan, BNPB juga tetap menyuplai kebutuhan makanan melalui dapur umum untuk pengungsi yang telah meninggalkan posko pengungsian terpusat.

Selain itu, BNPB juga menfokuskan pemulihan akses di dua kabupaten Provinsi Aceh, yakni empat kecamatan di Kabupaten Bener Meriah dan tujuh kecamatan di Kabupaten Aceh Tengah dengan akses yang masih sangat terbatas.

Untuk pemfokusan pemulihan akses yang sangat terbatas di Provinsi Sumatra Utara mencakup dua kabupaten. Yakni tiga kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara dan enam kecamatan Kabupaten Tapanuli Tengah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: