Anggaran Pendidikan Dipangkas Rp 7,27 Triliun, Pendidikan Dasar Indonesia Terancam!

Anggaran Pendidikan Dipangkas Rp 7,27 Triliun, Pendidikan Dasar Indonesia Terancam!

Sekjen Kemendikdasmen Suharti berbicara dan berbagi pkiran untuk pendidikan vokasi. Efisiensi Anggaran akan berpengaruh kepada pendidikan dasar hingga sekolah vokasi. --Instagram @suhartisutar

HARIAN DISWAY – Pendidikan Indonesia terancam akibat dari efisiensi anggaran. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berusaha mengurangi biaya anggaran belanja tahun 2025 sebanyak Rp 7,2 triliun.

Hal ini dilakukan sebagai tanggapan atas perintah Presiden Prabowo Subianto mengenai efisiensi anggaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025.

Pemerintah mengurangi anggaran Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) senilai Rp 7,2 triliun. Tahun ini, Kemendikdasmen menerima total Rp 26,2 triliun, atau hanya 3,6 persen dari total anggaran pendidikan APBN senilai Rp 724,2 triliun.

Mendiksamen, Abdul Mu'ti mengklaim efisiensi anggaran tak akan mengganggu program strategis. Namun diperkirakan, pagu Kemendikdasmen mengalami efisiensi Tahun Anggaran 2025 akan mempengaruhi banyak program.

BACA JUGA: KIP-K Terdampak Efisiensi, 663.821 Penerima Terancam Putus Kuliah

"Memang sangat banyak yang harus dikurangi, untuk semua program, tidak hanya satu program tertentu saja," kata Sekjen Kemendikdasmen, Suharti, dalam Raker Komisi X DPR RI pada Kamis, 13 Februari 2025.

Suharti menjelaskan program yang akan dilakukan penghematan, di antaranya Program Wajib Belajar 13 tahun atau yang dimulai PAUD hingga SMA. Selain itu dampak dari efisiensi ini berdampak kepada pelatihan dan juga Sekolah Vokasi.

"Program wajib belajar 13 tahun kita kurangi sedikit, Rp 324 miliar. Karena itu tempatnya Program Indonesia Pintar yang di bawah Sekjen," kata Suharti.

Pengurangan ini akan berdampak pada pelaksanaan program Indonesia Pintar yang berada di bawah Sekjen Kemendikdasmen, dimana anggaran belanja untuk program ini turun dari Rp10,3 triliun menjadi Rp 9,9 triliun.

BACA JUGA: Anggaran Beasiswa Terancam Dipangkas, Mendiktisaintek Berjuang Pertahankan Rp31,6 Triliun

Selanjutnya, program Kualitas Pengajaran dan Pembelajaran dipangkas sebesar Rp4,5 triliun naik menjadi Rp13,1 triliun.

Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi mengalami penghematan yang signifikan. Pemangkasan sebesar Rp1,06 triliun menyebabkan sisa anggaran sekitar Rp 132 miliar.

Selain itu, program pembangunan bahasa dan kesusastraan juga ikut terkena efisiensi. Anggaran dipotong sebesar Rp84 miliar, sehingga menyisakan Rp 56 miliar.

Suharti menambahkan bahwa selain program-program yang disebutkan, masih banyak program dukungan manajemen yang turut mengalami penghematan, termasuk 105 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Adikbud yang tersebar di 19 negara, serta sekolah Indonesia di luar negeri yang anggarannya juga terpangkas hingga mencapai Rp 1,2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: