IHSG Dibuka Menguat Hari Ini, Saham Bank Jumbo Terpukul dan Top Losers Anjlok Hingga 24,74 Persen Kemarin

IHSG Dibuka Menguat Hari Ini, Saham Bank Jumbo Terpukul dan Top Losers Anjlok Hingga 24,74 Persen Kemarin

IDX Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur di Jl Kusuma Bangsa Surabaya.-Moch Sahirol Layeli-

HARIAN DISWAY - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat di level 6.640,70 pada perdagangan pagi ini, Jumat, 14 Februari 2025.

Hingga satu jam pertama, pergerakan IHSG masih berada di zona hijau, menunjukkan tren kenaikan.

Sebelumnya, pada penutupan perdagangan Kamis, 13 Februari 2025, IHSG berada di level 6.613,57, turun 0,48 persen atau 32,21 poin dibandingkan hari sebelumnya.

IHSG ditutup dengan nilai transaksi yang diperdagangkan mencapai Rp 11,15 triliun, volume transaksi 13,85 miliar lembar, dan frekuensi transaksi 1 juta kali.

Adapun, market cap pasar modal Indonesia mencapai Rp 11.353 triliun. Pada perdagangan kemarin, sebanyak 321 saham menguat, 265 saham melemah, dan 369 saham tak beranjak atau stagnan. 

Saham-saham bank besar hingga emiten milik konglomerat tercatat mengalami pelemahan signifikan.

BACA JUGA:IHSG Melemah, Dampak Kebijakan Tarif Timbal Balik Trump

Sejumlah saham dengan kapitalisasi besar mengalami tekanan, di antaranya:

  • PT Bank Central Asia (BBCA): -1,64%
  • PT Bank Negara Indonesia (BBNI): -1,16%
  • PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI): -0,99%
  • PT Telkom Indonesia (TLKM): -2,42%
  • PT GoTo Gojek Tokopedia (GOTO): -2,41%
  • PT Petrindo Jaya Kreasi (CUAN): -5,05%
  • PT Chandra Asri Pacific (TPIA): -4,39%
  • PT Barito Renewables Energy (BREN): -2,39%

Top Losers:

  • PT Satria Antaran Prima (SAPX): -24,74%
  • PT Pioneerindo Gourmet International (PTSP): -10,84%
  • PT Manggung Polahraya Tbk. (MANG): -9,9%

Top Gainers:

  • PT Nusantara Sejahtera Raya (CNMA): +34,88%
  • PT Hatten Bali (WINE): +24,8%
  • PT Fortune Mate Indonesia (FMII): +24,74%

BACA JUGA:Sektor Energi Pengaruhi IHSG

Tim Riset Phintraco Sekuritas menjelaskan sejumlah sentimen yang mempengaruhi IHSG dari dalam negeri. Termasuk data pertumbuhan penjualan ritel sebesar 1,8 persen (yoy) pada Desember 2024 atau naik dari 0,9 persen (yoy) pada bulan sebelumnya. 

Ekspansi tersebut dinilai sudah sesuai perkiraan. Serta memvalidasi indikasi-indikasi perbaikan konsumsi domestik yang cukup signifikan selama Desember 2024.

Sebelumnya, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dirilis pada level 127.2 di Januari 2025, turun tipis dari 127.7 di Desember 2024. 

Hal ini disebut membangun keyakinan bahwa konsumsi masih cukup solid pada Januari 2025, meski mungkin tidak sesolid saat Desember 2024.

Dari eksternal, pelaku pasar menantikan data inflasi produsen dari penjualan ritel di AS. Data tersebut berpotensi digunakan untuk menganalisis keputusan The Fed terkait kebijakan suku bunga. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: