Setelah BRICS, Prabowo sebut Indonesia Akan Bergabung dengan OECD, CPTPP, hingga Indo-Pacific Forum
![Setelah BRICS, Prabowo sebut Indonesia Akan Bergabung dengan OECD, CPTPP, hingga Indo-Pacific Forum](https://cms.disway.id/uploads/e796c98c81690d40dea88476716a5fb0.png)
Prabowo Sampaikan Pidato di World Goverment Summit 2025-Sekretariat Presiden-YouTube, Sekretariat Presiden
HARIAN DISWAY - Presiden RI Prabowo Subianto sebut selain BRICS, Indonesia berencana bergabung dengan organisasi Internasional lain seperti Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP), hingga Indo-Pacific Forum.
Hal ini dinyatakan oleh Prabowo sendiri pada World Government Summit 2025 pada Kamis, 13 Februari lalu.
“Kami juga mengajukan permohonan untuk bergabung dengan OECD, CPTPP, dan forum Indo-Pasifik, dengan mengadvokasi dialog antara sesama pihak yang setara, bukan sebagai lawan.” ujarnya.
Bergabungnya Indonesia pada organisasi-organisasi tersebut merupakan upaya perwujudan komitmen Indonesia dalam gerakan Non-blok yang sudah menjadi bagian dari sejarah Indonesia.
“Sejarah kami yang berakar pada Gerakan Non-Blok dan prinsip kesetaraan, penentuan nasib sendiri, dan kedaulatan mendorong kami untuk mengejar diplomasi yang seimbang” tambahnya.
BACA JUGA:Prabowo Dukung Solusi Dua Negara untuk Konflik Palestina-Israel
BACA JUGA:Guru Besar HI Unair Prof I Gede Wahyu Wicaksana: Indonesia Rugi Kalau Non Blok
Prabowo juga menambahkan bahwa bergabungnya Indonesia dengan organisasi-organisasi Internasional secara bersamaan akan menjaga hubungannya dengan AS dan Tiongkok sambil mempertahankan kenetralan Indonesia.
“Hal ini juga memengaruhi hubungan kami dengan kekuatan besar seperti Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok, sambil menjaga kenetralan kami.” tambahnya.
Logo OECD--Kemenkeu
Prabowo optimis bahwa Indonesia akan memainkan perannya sebagai jembatan antara Blok Utara, yaitu negara-negara maju dan Blok Selatan, yaitu negara-negara berkembang.
“Kedepannya, Indonesia bertujuan untuk memperkuat perannya sebagai kekuatan untuk stabilitas dan pembangunan regional sambil mempertahankan posisinya sebagai jembatan antara negara-negara maju dan negara-negara berkembang untuk mempromosikan perdamaian, kerja sama, dan stabilitas.” Jelas Mantan Menhan RI tersebut.
Komitmen Non Blok atau Komitmen Tidak Berpihak (netral) Indonesia sudah terbentuk sejak 1961. Saat itu, Presiden Soekarno, Jawahral Nehru dari India, Gama Abdel Nassir dari Mesir, dan Kwame Nkrumah dari Ghana membentuk Gerakan Non Blok (GNB).
Komitmen ini yang dipegang Prabowo, dibuktikan dengan keputusan Indonesia yang secara resmi bergabung dengan asosiasi negera-negara berkembang dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, yakni Brazil, Russia, India, China, South Africa (BRICS) pada 6 Januari 2025 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: