Adili Jokowi

Mural dan grafiti didefinisikan secara sederhana sebagai lukisan pada dinding atau permukaan luas. Mural menonjolkan gambar dan grafiti mengedepankan tulisan. Apa yang dilukiskan tentu beragam. 

BACA JUGA:Jokowi Angkat Bicara soal Pagar Laut, Minta Ada Pengecekan Proses Legal SHGB dan SHM

BACA JUGA:Skandal Dana Pemenangan Jokowi di Pilpres 2019, Haris Azhar Soroti Aparat Terjebak Politisasi

Mulai kritik sosial, politik, kampanye hidup sehat, sosialisasi keluarga berencana (KB), hingga objek yang memang hanya ingin menampilkan karya seni tanpa tendensi.

Gerakan mural dan grafiti ”Adili Jokowi” kemudian berlanjut dengan munculnya unjuk rasa di beberapa daerah. Di Yogyakarta muncul unjuk rasa adili Jokowi. 

Di Solo muncul unjuk rasa serupa. Di kota yang notabene menjadi home base Jokowi justru gerakan itu paling gencar.

Jokowi, seperti biasanya, menanggapinya dengan santai. Ia malah menuding gerakan tersebut bawaan dari kelompok yang kalah di Pilpres 2024. Kelompok itu belum bisa move on dari kekalahan di pilpres.

BACA JUGA:Effendi Simbolon Desak Megawati Mundur dari PDIP, Bantah Tudingan cawe-cawe Jokowi dalam Kasus Hasto

BACA JUGA:Prabowo di Antara Jokowi dan Megawati

Prabowo Subianto pasang badan dengan terang-terangan mengatakan ada yang ingin memisahkannya dari Jokowi. Prabowo pamer terbuka kedekatannya dengan Jokowi. 

Prabowo mengunjunginya beberapa kali ke Solo. Prabowo juga tidak malu-malu mengatakan dirinya berguru politik kepada Jokowi.

Dalam sejarah Indonesia modern, tidak ada presiden yang punya hubungan baik dengan presiden sebelumnya seperti Prabowo dengan Jokowi. 

BACA JUGA:Evaluasi Kinerja 10 Tahun Pemerintahan Jokowi

BACA JUGA:Titipan Jokowi

Demikian pula, tidak ada dalam sejarah Indonesia seorang presiden yang sudah habis masa jabatannya melakukan cawe-cawe untuk memenangkan capres dukungannya seperti yang dilakukan Jokowi terhadap Prabowo.

Sumber: