Adili Jokowi

Adili Jokowi

ILUSTRASI Adili Jokowi. Gerakan adili Jokowi menggema di berbagai kota di Indonesia. Ada yang berbentuk grafiti dan mural.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Prabowo sedang melakukan gambling besar dengan melakukan efisiensi besar-besaran yang berakibat pada pemutusan hubungan kerja dan penghentian berbagai program. Efisiensi itu menimbulkan keresahan seperti api dalam sekam yang setiap saat bisa meledak.

Di sisi lain, program makan bergizi gratis (MBG) yang menjadi andalan Prabowo belum menemukan pola pembiayaan yang tepat sehingga harus potong sana potong sini.

BACA JUGA:Langkah Endgame Jokowi

BACA JUGA:Populisme ala Jokowi

Banyak ironi yang terjadi. Di satu sisi murid sekolah diberi makan gratis, tapi ketika pulang ke rumah ia dapati orang tuanya menjadi penganggur setelah dipecat dari pekerjaannya karena efisiensi.

Prabowo berada dalam tekanan publik akibat kebijakan efisiensi yang tidak populer. Efisiensi harus dilakukan karena beban utang negara yang berat lantaran pengelolaan keuangan yang serampangan di masa lalu.

Di satu sisi, Prabowo melakukan efisiensi ketat. Di sisi lain, ia menghamburkan anggaran dengan membentuk kabinet yang kegemukan. Prabowo terus melakukan pemborosan dengan mengangkat staf khusus seperti Deddy Corbuzier yang tidak jelas manfaatnya.

Gerakan ”Adili Jokowi” dijawab Prabowo dengan ”Jangan pisahkan saya dengan Jokowi”. Tidak mustahil akan muncul gerakan ”Adili Jokowi dan Prabowo”. (*)

*) Ketua Dewan Pakar PWI Pusat dan pengajar ilmu komunikasi Unitomo, Surabaya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: