Hamas-Israel Capai Kesepakatan Lagi, 6 Sandera Dibebaskan, 4 Jenazah Dipulangkan

Warga Palestina berjalan melewati tenda-tenda yang berjejer di jalanan di tengah reruntuhan bangunan yang hancur di Jabalia, di Jalur Gaza utara pada tanggal 18 Februari 2025, ketika orang-orang kembali ke bagian utara Gaza selama kesepakatan gencatan sen--Omar AL-QATTAA / AFP
Sebelumnya, Trump mengusulkan Mesir dan Yordania sebagai tujuan relokasi warga Gaza. Tetapi, kedua negara tersebut menolak gagasan tersebut.
BACA JUGA:Netanyahu Serukan Warga Palestina Dirikan Negara Baru di Arab
AFP melaporkan bahwa setelah pertemuan di Saudi, Uni Arab akan mengadakan pertemuan luar biasa pada 4 Maret untuk membahas krisis Gaza.
Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar mengumumkan, Israel akan memulai negosiasi tahap kedua gencatan senjata minggu ini. Tahap pertama dijadwalkan berakhir pada 1 Maret.
Qatar, sebagai mediator utama dalam konflik Gaza, menyatakan masa depan wilayah tersebut harus ditentukan oleh rakyat Palestina sendiri.
BACA JUGA:Israel Siapkan Tentara Untuk Bantu Warga Palestina 'Keluar' dari Gaza
"Ini adalah keputusan rakyat Palestina, baik dalam hal siapa yang mewakili mereka secara resmi maupun kelompok politik mana yang akan berpartisipasi," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed al-Ansari.
Menurut catatan AFP yang mengacu pada data resmi Israel, serangan Hamas ke Israel pada 2023 mengakibatkan 1.211 korban jiwa, sebagian besar warga sipil.
Sementara itu, menurut data dari Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas—angka yang dinilai dapat dipercaya oleh PBB, serangan balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 48.291 orang di Gaza, mayoritas warga sipil.
BACA JUGA:Relokasi Pengungsi Palestina, Solusi atau Ilusi?
Dari 251 orang yang diculik dalam serangan Hamas, 70 masih berada di Gaza, termasuk 35 yang dinyatakan tewas oleh militer Israel.
*) Mahasiswa magang dari UIN Sunan Ampel Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: