PMK Turun Drastis dari 2.412 Jadi 182 Kasus, Pasar Ternak Mulai Beroperasi Kembali

PETUGAS Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya memeriksaan kesehatan hewan ternak di Jalan Mayjend Sungkono, Surabaya, 13 Juli 2022.-Julian Romadhon-Harian Disway-
HARIAN DISWAY - Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak turun drastis. Padahal, jumlah kasus PMK sempat mencapai 2.412 kasus per minggu pada awal Januari 2025.
Kini, pada pekan ketiga Februari 2025, jumlahnya menurun drastis menjadi hanya 182 kasus.
Meski begitu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian Agung Suganda tak mau lengah.
Ia menegaskan pengawasan lalu lintas hewan ternak harus tetap diperketat. ”Di samping itu, vaksinasi akan terus kami tingkatkan,” kata Agung.
Ya, sejak awal tahun ini, Kementan sudah menyalurkan 1,4 juta dosis vaksin PMK ke berbagai provinsi. Tentu saja, untuk mendukung Bulan Vaksinasi PMK Februari 2025.
”Distribusi ini menjadi langkah strategis dalam pengendalian PMK agar tidak kembali merebak,” ujarnya.
Berdasarkan laporan di berbagai daerah, kasus PMK terus menunjukkan penurunan. Sejumlah daerah melaporkan nihil kasus, sementara wilayah lain mencatat angka infeksi yang semakin berkurang.
Provinsi Jawa Timur yang merupakan wilayah endemis, tampak mulai bangkit. Program vaksinasi efektif dalam menekan jumlah kasus di sana.
Misalnya, di Lamongan, pemerintah daerah setempat menggelar vaksinasi serentak sebagai upaya pencegahan.
BACA JUGA:Jawa Timur Darurat PMK, 18,5 Ribu Ekor Terpapar dalam 2 Bulan, Hanya 3 Daerah yang Steril
Di Kota Kediri, vaksinasi masif sejak tahun lalu berhasil menekan angka kasus, dengan target rampung sebelum April 2025.
”Perkembangannya cukup baik, tapi vaksinasi harus tetap berjalan," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri M. Ridwan.
Adapun di Mojokerto, sebanyak 38 ribu dosis vaksin telah diberikan dengan target nol kasus pada saat Ramadan nanti . Sementara di Trenggalek, vaksinasi menjadi kunci pengendalian PMK, sementara pasar hewan khusus kambing dan domba kembali dibuka. Pasar hewan di Tikung dan Babat, Lamongan, juga resmi kembali beroperasi.
”Di Jombang, sepuluh pasar hewan telah dibuka setelah tren kasus melandai,” ujar Agung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: