Jokowi vs Megawati

ILUSTRASI Jokowi vs Megawati. Keduanya kini sedang berkonflik. Konflik itu menjalar ke rakyat. Muncullah dua demonstrasi yang saling berhadapan. -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
BACA JUGA:Tidak Hadir di Perayaan HUT ke-17 Gerindra, Megawati Titipkan Ucapan Selamat
Konflik itu terus merembet ke hal lain. Yakni, soal perintah Presiden Prabowo Subianto agar seluruh kepala daerah ikut retret di Akademi Militer Magelang, 21 sampai 28 Februari 2025.
Kemudian, Megawati memerintah seluruh kepala daerah kader PDIP tidak ikut retret. Dalam kalimat: ”Tunda dulu ikut retret.” Tidak dijelaskan alasannya. Namun, instruksi itu dikeluarkan setelah Hasto ditahan KPK.
Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo kepada wartawan, Jumat, 21 Februari 2025, mengatakan:
”Menurut saya, Mbak Mega (Megawati Soekarnoputri) mempertimbangkan kondisi psikologis kader-kader PDIP yang terpilih sebagai kepala daerah itu. Kan dengan kasusnya Mas Hasto (Hasto ditahan KPK), akan memengaruhi psikologisnya para kader pada saat mengikuti retret.”
Publik bisa menafsirkan bahwa Mega jadi kurang suka kepada Presiden Prabowo yang selalu memuji-muji Jokowi. Terakhir, Prabowo di hadapan publik dan Jokowi menyatakan bahwa selayaknya rakyat Indonesia berterima kasih kepada Jokowi yang sudah berkontribusi membangun Indonesia.
Kemudian, Prabowo mengajak hadirin mengucapkan bersama-sama, ”Terima kasih, Pak Jokowi”, diiringi lagu yang liriknya juga berisi ucapan terima kasih Jokowi. Diakhiri Prabowo dengan teriakan yel-yel: ”Hidup Jokowi…” Disambut antusiasme hadirin. Jokowi pun sampai berdiri dari tempat duduknya, lalu bersikap hormat kepada Prabowo dan publik.
Megawati pasti tidak suka acara ”terima kasih Jokowi” itu. Apalagi, Hasto ditahan. Karena itu, dikatakan Hadi Rudyatmo, Mega mempertimbangkan kondisi psikologis kader-kader PDIP supaya jangan ikut retret.
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga kepada wartawan, Jumat, 21 Februari 2025, mengatakan, perlawanan Megawati itu bisa jadi akibat rasa kecewa atas ditahannya Sekjen PDIP Hasto.
Jamiluddin : ”Tidak ada yang salah dengan Megawati memerintahkan kader menunda ikut retret. Karena, hal itu (retret) tidak ada aturannya. Hanya saja, dari sisi politis, hal itu dapat dikatakan sebagai sikap menentang keinginan Presiden Prabowo Subianto.”
Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto menanggapi instruksi dari Ketum PDIP Megawati itu, mengatakan begini:
”Kami akan memberikan pernyataan kembali terkait dengan jumlah kehadiran peserta retret dan apa kebijaksanaan dari Kemendagri, Akmil, dan Lemhannas terkait dengan kepala daerah yang tidak hadir itu.”
Bima Arya mengatakan, pihaknya masih memberikan kelonggaran bagi kepala daerah yang belum hadir pada Jumat, 21 Februari 2025. Ia masih membuka pintu Akmil bagi kepala daerah dari PDIP untuk hadir. Menurutnya, sesi materi retret baru dimulai Sabtu, 22 Februari 2025, hari ini.
Masalah jadi serius. Tindakan terhadap kepala daerah yang sengaja tidak hadir, kata wamendagri, masih dipertimbangkan. Artinya, bakal ada tindakan dari pemerintah terhadap kepala daerah yang tidak hadir. Sebab, ini perintah presiden RI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: