Jokowi vs Megawati

Jokowi vs Megawati

ILUSTRASI Jokowi vs Megawati. Keduanya kini sedang berkonflik. Konflik itu menjalar ke rakyat. Muncullah dua demonstrasi yang saling berhadapan. -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

BACA JUGA:Prabowo Sebut Ada Upaya Memisahkan Dirinya dan Jokowi, PDIP: Memang Harus Dipisah

Kemudian, Semar menetralkan pernyataan kerasnya dengan kalimat begini:

”Rampai Nusantara mengapresiasi demo tersebut sebagai bagian dari demokrasi dalam menyampaikan pendapat. Saya ini kan aktivis. Juga, jadi senanglah adik-adik mahasiswa masih punya sikap kritis. Tapi, saya hanya meminta agar aksi-aksi mahasiswa tidak ditunggangi. Serta, mahasiswa harus selalu waspada terhadap penyusup dari kelompok kepentingan tertentu.”

Dengan kata lain, Semar mendukung demo adili Jokowi meski tanpa bukti hukum. Asalkan, tidak karena ditunggangi.

BACA JUGA:47 Kepala Daerah Absen Retret di Magelang, Efek Manuver Megawati?

BACA JUGA:19 Kepala Daerah di Jateng Tunda Ikut Retreat di Magelang Buntut Instruksi Megawati

Meski kalimat Semar agak samar-samar, arahnya jelas bahwa itu terkait PDIP pimpinan Megawati. Apalagi, Sekjen PDIP Hasto terus-menerus ditarget KPK sejak lima tahun silam karena diduga melindungi tersangka korupsi Harun Masiku.

Dilanjut Jumat, 21 Februari 2025, atau sehari setelah Hasto ditahan, ada demo mahasiswa lagi. Mereka berjaket almamater perguruan tinggi masing-masing. Menunjukkan asli mahasiswa. Mereka demo di depan Gedung Merah Putih KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan. Mereka membawa bendera merah putih. Juga, spanduk dengan aneka tulisan.

Antara lain: ”KPK layak mendapat kepercayaan publik”. Ada juga orasi menggunakan pengeras suara, begini: ”KPK sudah terlalu lama gagal mnangkap tersangka Harun Masiku dan Hasto. Kemarin KPK tangkap Hasto. Ini bukti bahwa KPK produk reformasi, bukan produk Megawati.” 

BACA JUGA:5 Makna Politik di Balik Larangan Megawati soal Retret di Magelang

BACA JUGA:Masinton Patuhi Arahan Megawati, Tak Ikut Retret Kepala Daerah di Magelang, Bagaimana Eri Cahyadi dan Armuji?

Mengarah ke Megawati lagi. 

Para mahasiswa mengatakan itu, entah ditunggangi atau tidak. Belum ada pengamat yang mengatakan hal tersebut. Pastinya, saat mereka demo, mendadak Jakarta hujan deras. Tapi, para pendemo tidak berteduh. Mereka tetap meneriakkan yel-yel yang mendukung KPK menahan Hasto.

Padahal, sehari sebelumnya, saat Hasto dinyatakan ditahan KPK, ia sempat bicara ke wartawan bahwa KPK harus juga menangkap keluarga Jokowi. Artinya, balik lagi ke Jokowi. 

Megawati versus Jokowi terus mewarnai perpolitikan Indonesia sejak Jokowi yang semula kader PDIP mendukung capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Sebab, Jokowi lebih mendukung anaknya, Gibran, daripada terus patuh sebagai petugas partai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: