Refleksi Diri: Menyambut Ramadhan dengan Hati yang Bersih

Momen berharga saat keluarga berkumpul untuk saling memaafkan dan mempererat tali silaturahmi menjelang Ramadan. -Muhammad Wakhid-Pinterest
HARIAN DISWAY - Ramadan selalu menjadi bulan yang dinanti oleh umat Muslim di seluruh dunia. Bulan penuh berkah ini bukan sekadar momen menahan lapar dan dahaga, tetapi juga kesempatan untuk membersihkan diri, baik secara spiritual maupun sosial.
Menjelang datangnya bulan suci, penting bagi setiap individu untuk merefleksikan diri, memperbaiki hubungan, serta membebaskan hati dari dendam dan amarah. Dengan hati yang bersih, ibadah selama Ramadhan akan terasa lebih khusyuk dan bermakna.
Sebelum memasuki bulan yang penuh rahmat ini, sering kali muncul pertanyaan dalam benak kita: sudahkah kita benar-benar siap? Bukan hanya kesiapan fisik dalam menjalankan ibadah puasa, tetapi juga kesiapan hati dalam menyambutnya.
BACA JUGA: 6 Tip Berpuasa Sehat dan Aman saat Ramadan untuk Penderita Maag dan GERD, Gangguan Lambung Minggat!
Ramadan bukan sekadar ritual tahunan, melainkan momentum untuk memperbaiki diri, baik dalam hubungan dengan Tuhan maupun dengan sesama manusia. Oleh karena itu, memohon maaf dan memberi maaf menjadi langkah awal yang sangat penting.
Setiap manusia pasti pernah berbuat salah, baik disengaja maupun tidak. Kesalahan itu bisa menyakiti orang lain dan meninggalkan luka yang dalam. Jika tidak diselesaikan, luka tersebut dapat menimbulkan perasaan dendam dan kebencian yang terus berkembang.
Menjelang Ramadan, alangkah baiknya jika kita merendahkan hati untuk meminta maaf kepada orang-orang yang pernah kita sakiti, baik dengan kata-kata maupun perbuatan. Dengan begitu, hati menjadi lebih ringan dan siap menjalani ibadah dengan lebih tulus.
BACA JUGA: Mempersiapkan Diri untuk I’tikaf: Langkah Awal Sebelum Ramadan
Tidak hanya meminta maaf, memberi maaf juga memiliki peran besar dalam membersihkan hati. Memaafkan orang lain bukan berarti membenarkan kesalahan yang telah dilakukan, tetapi lebih kepada melepaskan beban emosi negatif yang ada dalam diri. Dendam yang dipelihara hanya akan menghambat ketenangan jiwa dan membuat ibadah terasa berat.
Dengan memaafkan, kita memberi ruang bagi ketenangan dan kebahagiaan untuk masuk ke dalam hati. Rasulullah SAW pun mengajarkan umatnya untuk menjadi pribadi yang pemaaf dan tidak menyimpan dendam, karena sejatinya Allah mencintai orang-orang yang berlapang dada.
Selain itu, memperbaiki hubungan dengan sesama juga menjadi bagian dari persiapan menyambut Ramadan. Hubungan yang retak dengan keluarga, sahabat, atau rekan kerja sebaiknya diperbaiki agar tidak menjadi penghalang dalam beribadah.
Waktu tenang untuk berdoa dan merenung, mempersiapkan hati agar lebih khusyuk dalam menjalani ibadah selama bulan suci. --Pinterest
BACA JUGA: 4 Doa yang Bisa Kamu Baca untuk Menyambut Bulan Ramadan 2025
Silaturahmi yang baik akan membawa kedamaian dalam hati dan mempererat tali persaudaraan. Jika ada kesalahpahaman yang belum terselesaikan, inilah saat yang tepat untuk berdamai dan saling memahami.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: