Tragedi Cemburu Othello

Tragedi Cemburu Othello

ILUSTRASI Tragedi Cemburu Othello.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Elvis kepada polisi mengatakan, ”Saya cek ponsel ibu (korban), ada chat pria lain di sana ngajak ketemu. Dari situ saya yakin ibu ada pria lain. Saya bunuh.”

BACA JUGA:Cemburu Suami Siri, Tikam Mati Istri

BACA JUGA:Bunuh karena Cemburu

Dilanjut: ”Saya terpaksa membunuh karena ada bisikan yang terus-menerus menyuruh saya membunuhnya dengan golok. Bisikan itu juga yang menyuruh saya lari ke hutan. Di sana saya cuma makan daun.”

Elvis kini ditahan di Polres Kuansing untuk dikorek motif sebenarnya. Dari pengakuannya itu, kelihatan ia berhalusinasi merasa ada bisikan gaib. Polisi akan memeriksa kejiwaan tersangka, melibatkan psikolog.

Dikutip dari Forbes, 10 Juli 2024, berjudul A Psychologist Explains The Extreme Jealousy of ”Othello Syndrome”, disebutkan bahwa pencemburu berlebihan tanpa bukti yang cukup disebut mengidap Othello Syndrome. Jenis penyakit jiwa, tapi bukan gila. Pengidapnya hidup normal, tapi pencemburu berlebihan.

BACA JUGA:Cemburu Lesbian Berujung Pembunuhan

BACA JUGA:Cemburu, Bunuh Rival

Untuk menggambarkan itu, disebutkan begini: Bayangkan, seorang suami yang begitu diliputi rasa cemburu sehingga ia melakukan tes kebohongan terhadap pasangannya setiap kali pulang ke rumah. 

Ia bisa terus-menerus memantau aktivitas pasangannya dengan memeriksa ponsel, e-mail, dan laporan bank beberapa kali sehari. Bahkan, melarang pasangannya menonton acara televisi atau melihat majalah yang menampilkan profil pria.

Pria seperti itu adalah kenyataan pahit baginya dan keluarganya. Sindrom itu dinamai berdasar karakter pemeran utama drama William Shakespeare yang terkenal pencemburu, bernama Othello. Kecemburuan Othello terhadap istrinya tak berdasar. Itu mengakibatkan kehancurannya sendiri dan orang-orang yang dicintai.

BACA JUGA:Perempuan Cemburu, Eksekusi Mati

BACA JUGA:Dibutakan Cemburu, Pria Tulungagung Habisi Istrinya Pakai Bambu

Kondisi kejiwaan yang tidak umum itu mengakibatkan individu secara tidak rasional memercayai bahwa pasangan romantisnya tidak setia meski tidak ada bukti kuat yang mendukung keyakinan itu.

Forbes mengutip riset tahun 2022 yang diterbitkan dalam European Psychiatry, bahwa Sindrom Othello adalah ”kondisi kejiwaan yang terdiri atas kecemburuan dan sifat mudah tersinggung yang bersifat delusi. Kondisi itu sering dikaitkan dengan gangguan kejiwaan atau neurologis. Yang paling umum adalah gangguan delusi dan demensia”. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait