IHSG Ambruk ke Titik Terendah Sejak 2021! Dana Asing Kabur Rp 18,98 Triliun, Pasar Saham Kian Terpuruk

IHSG Ambruk ke Titik Terendah Sejak 2021! Dana Asing Kabur Rp 18,98 Triliun, Pasar Saham Kian Terpuruk

Ilustrasi IHSG, rekomendasi Danareksa BRI-ist-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Pasar saham Indonesia kembali terguncang! Indeks Harga saham Gabungan (IHSG) anjlok 2,83 persen ke level 6.301,96 pada Jumat, 28 Februari 2025.

Bahkan, mencatatkan pelemahan terdalam sejak Februari 2021. Sepanjang bulan ini saja, IHSG sudah merosot 10 persen, memperlihatkan tren negatif yang kian mengkhawatirkan.

Arus keluar dana asing menjadi biang keladi utama. Sejak awal tahun, investor asing telah menarik dana hingga Rp 18,98 triliun dari pasar saham domestik.

Tekanan semakin besar setelah Morgan Stanley Capital International (MSCI) memangkas bobot saham Indonesia dalam indeks globalnya, memicu aksi jual besar-besaran.

Apakah ini sinyal bahaya bagi perekonomian Indonesia? Bagaimana dampaknya bagi investor? 

Ya, nilai transaksi di pasar saham Indonesia mencapai Rp 6,70 triliun dengan total frekuensi transaksi sebanyak 705.392 kali.

Sepanjang Februari 2025, IHSG merosot hingga 10 persen, dan tentu saja mencerminkan tren pelemahan yang semakin dalam.

Bahkan, membawa IHSG ke level terendah sejak Februari 2021 yang tercatat melemah 11,07 persen. Tentu, kala itu Indonesia masih bergulat dengan pandemi Covid-19.

Faktor Penyebab Anjloknya IHSG

Salah satu pemicu utama kejatuhan IHSG adalah derasnya arus keluar dana asing dari pasar saham domestik. Sepanjang 2025, dana asing yang keluar telah mencapai Rp 18,98 triliun.

Gelombang arus keluar tersebut semakin deras setelah Morgan Stanley Capital International (MSCI) memangkas bobot saham Indonesia dalam indeks globalnya.

BACA JUGA: IHSG Dibuka Menguat Hari Ini, Saham Bank Jumbo Terpukul dan Top Losers Anjlok Hingga 24,74 Persen Kemarin

Hari ini, Jumat 28 Februari 2025, MSCI akan melakukan cut-off perubahan bobot saham Indonesia. Efektif per 3 Maret 2025, bobot saham Indonesia dalam indeks MSCI akan dikurangi dari 2,2 persen menjadi 1,5 persen.

Bahkan, diperkirakan akan memicu tekanan jual dari investor asing dalam beberapa hari mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: