Waspada! Polisi Ungkap Sindikat Ayam Gelonggongan

Ilustrasi ayam potong--Freepik
HARIAN DISWAY - Praktik ilegal penjualan ayam gelonggongan diungkap oleh Polres Metro Jakarta Selatan. Sindikat penjualan ilegal ini terkuak dari pelaku yang berjualan di Pasar Kebayoran Lama. Tak hanya mengungkap kasus, kepolisian juga berhasil mengamankan pelaku dengan inisial S.
“Kami berhasil mengamankan pelaku yang terbukti melakukan praktik ayam gelonggongan,” ungkap Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Satrio Utomo pada Kamis, 27 Februari 2025.
AKBP Satrio turut menjelaskan bahwa S terlibat tindak pidana dalam memanipulasi produk pangan. Diketahui, S sebagai pelaku utama menambah bobot atau berat ayam dengan menggunakan air, kemudian ayam diperjual belikan di pasar layaknya ayam potong normal.
“Yakni dengan menyuntikkan air pada ayam untuk meningkatkan bobotnya. Ini jelas melanggar regulasi terkait keamanan pangan,” tegas AKBP Satrio.
Berdasarkan hasil interogasi awal pelaku, step awal yang dilakukan adalah pemotongan ayam, kemudian pelaku mencampurkan ayam tersebut dengan air sehingga secara otomatis bobot ayam meningkat. Tindakan tersebut dinyatakan ilegal karena tidak sesuai dengan standar produksi pangan yang berlaku.
Polisi mengindikasi tindak sindikat ayam gelonggongan bermula ketika tim opsional melakukan penyelidikan ke pasar-pasar. Penyelidikan ini ditujukan guna pengecekan kualitas pangan menjelang bulan Ramadan 2025. Kepolisian memastikan bahwa keamanan produk pangan bagi konsumen tetap terjaga.
Dari operasi tersebut polisi kemudian menciduk S sebagai penjual ayam gelonggongan. S kemudian diamankan dan dibawa ke Mako Polres Jakarta Selatan untuk ditindak sesuai ketentuan hukum.
Bersama dengan pelaku, polisi juga menyita dan mengamankan sejumlah barang bukti yang terkait, antara lain : satu buah jarum suntik, satu buah selang air, lima ekor ayam yang telah disuntik dengan air, lima ekor ayam yang belum disuntik, satu kompresir, satu tabung gas, dan dua lembar kwitansi transaksi.
Barang bukti tersebut akan digunakan sebagai penguatan terhadap pelaku penjual ayam gelonggongan. Tindakannya cukup merugikan banyak pihak, terutama bagi pembeli yang mengonsumsi ayam tersebut.
Polisi melayangkan ancaman hukuman pada pelaku yang dikenakan pada Pasal 8 Juncto 62 UU No. 8 Tahun 1999 mengenai Perlindungan Konsumen.
Penangkapan pelaku penjual ayam ilegal tersebut menjadi imbauan keras bagi para penjual lain untuk tidak melakukan pengurangan kualitas terhadap kualitas pangan. Kepolisian akan terus menindak lanjuti pelaku agar kejahatan semacam ini tidak diberlakukan untuk kesekian kalinya lagi. (*)
*) Mahasiswa Magang dari prodi Sastra Indonesia, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: