Polda Jatim Taksir Kerugian Demonstrasi Capai Rp124 Miliar

Kabid Humas Polda Jatim Jules Abraham Abast-Polda Jatim-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Polda Jawa Timur menaksir kerugian atas kerusakan demonstrasi di beberapa daerah di Jawa Timur mencapai Rp124,2 Miliar, Selasa 2 September 2025.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, kerugian itu masih taksiran sementara. Terkait kerusakan yang terjadi di beberapa objek milik Polri.
”Meliputi pembakaran, perusakan, hingga penjarahan di sejumlah objek,” terang Abast Senin malam. Seperti pos polisi, pos laka, bangunan gedung, termasuk Polsek Tegalsari yang dibakar.
Taksiran kerugian ratusan miliar itu, kata Abast, bisa saja bertambah. Sebab itu baru hitungan dari kerusakan objek milik kepolisian. Belum termasuk objek lain, seperti Gedung Negara Grahadi.
BACA JUGA:Polda Jatim Sebut Kondisi Kota Pahlawan Sudah Kondusif
Dalam aksi demonstrasi yang melangsungkan Jumat dan Sabtu Minggu lalu, Polda Jatim telah mengamankan 580 orang dari enam wilayah di Jawa Timur. Di antaranya Kota Surabaya, Kota dan Kabupaten Malang, Kota dan Kabupaten Kediri, dan Kabupaten Sidoarjo.
Dari ratusan orang yang diamankan itu, Abast mengatakan, sebanyak 89 orang diproses secara hukum. Sementara 479 orang sudah kembali dipulangkan. ”Dan sebanyak 12 orang dalam proses pemeriksaan,” paparnya.
Saat ini Polda Jatim terus melakukan pendalaman keterangan kepada mereka yang diproses hukum. Termasuk membaca jaringan para perusuh dalam demonstrasi yang terjadi di enam wilayah di Jawa Timur tersebut.
BACA JUGA:Khofifah Sapa Warga Usai Gedung Grahadi Terbakar, Ajak Jaga Kondusivitas dan Tak Terprovokasi
Abast mengatakan, sebagian besar pelaku yang diproses hukum saat ini memang diduga kuat menjadi biang kerusuhan. Mereka tidak berniat untuk berdemonstrasi, tapi melakukan kerusuhan.” Para pelaku ini sebagian besar melakukan aksinya dengan sengaja,” paparnya.
Saat ini patroli gabungan terus kepolisian dan TNI terus melakukan operasi gabungan. Untuk antisipasi keamanan Jawa Timur ke depan. Disinggung sampai kapan operasi gabungan akan berakhir, Abast menjawab singkat. ”Sampai batas waktu tidak ditentukan,” paparnya.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: