Israel Minta Gencatan Senjata Tahap Pertama Diperpanjang, Hamas Minta Tahap Kedua Segera Dijalankan

Warga Gaza melakukan buka bersama di tengah puing-puing kawasan Jabalia, Gaza Utara yang hancur dibombardir Israel pada hari pertama Ramadan, Sabtu, 1 Maret 2025. Israel menawarkan perpanjangan tahap pertama gencatan senjata yang ditolak Hamas-Bashar Thaleb/AFP-
HARIAN DISWAY - Israel menawarkan perpanjangan fase pertama gencatan senjata dengan Hamas pada Sabtu, 1 Maret 2025.
Hingga hari ini, fase gencatan senjata sudah berlangsung selama 42 hari. Selama masa tersebut, Hamas telah merilis 33 orang sandera Israel. Sementara militer Israel (IDF) telah merilis hingga 600 orang tahanan Palestina.
Tahap pertama gencatan senjata dijadwalkan berakhir pada akhir pekan ini dengan tanpa kejelasan akan kelanjutan tahap kedua. Hamas sendiri meminta untuk segera melanjutkan tahap kedua. Sementara Israel minta perpanjangan tahap pertama.
Padahal, masih ada sekitar 50 an lebih sandera Israel yang di tahan oleh Hamas. Beberapa diantaranya diperkirakan masih hidup, sementara ribuan tahanan Palestina lainnya juga masih ada di penjara Israel.
BACA JUGA:Israel Rilis 600 Orang Tahanan Palestina, Gencatan Senjata Tahap Pertama Rampung
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyebut bahwa proposal perpanjangan tahap pertama ini diusulkan oleh Utusan Khusus Presiden AS Donald Trump untuk timur tengan, Steve Witkoff.
Dalam proposal itu, tahap pertama diusulkan diperpanjang hingga akhir Maret sampai pertengahan April. Atau sepanjang bulan Ramadan.
AFP melansir, pemerintah Israel menjanjikan untuk melepas separuh dari tahanan Palestina segera setelah proposal perpanjangan ini disetujui dan berlaku. Setengah sisanya lain akan dilepaskan ketika ada persetujuan untuk gencatan senjata permanen.
Hamas sendiri menolak tawaran perpanjangan tahap pertama ini. Dalam keterangannya kepada Al-Araby TV, jubir Hamas, Hazem Qassem mengungkapkan belum ada kemanjuan dalam perundingan perpanjangan gencatan senjata.
BACA JUGA:Hamas Serahkan Empat Jenazah Warga Israel yang Disandera, Sebut Mereka Tewas Karena Bom AS
"Memperpanjang tahap pertama gencatan senjata dengan formulasi yang ditentukan Israel tidak bisa kami terima," kata Hazem.
Pejabat tinggi Hamas yang lain, Mahmoud Mardawi menyatakan bahwa satu-satunya jalan untuk mencapai kestabilan di wilayah tersebut adalah dengan pelepasan tahanan Palestina dan pelaksanaan kesepakatan secara utuh. "Caranya segera mulai fase kedua," jelasnya pada AFP Sabtu.
Sekjen PBB Antonio Guterres mendorong semua pihak untuk segera menyepakati perjanjian damai untuk mencegah berlanjutnya peperangan. Memperingatkan konsekuensi merusak jika peperangan kembali dilanjutkan.
"Gencatan senjata permanen dan pelepasan semua sandera sangat penting untuk mencegah eskalasi dan menghidari kehancuran yang membuat warga sipil menderita," katanya.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: