MotoGP Thailand 2025: Marc Marquez Juara Berkat Sadar Tekanan Ban

MotoGP Thailand 2025: Marc Marquez juara berkat sadar tekanan ban. Foto: Aksi Marquez di podium Sirkuit Chang, Buriram, 2 Maret 2025.-Lillian Suwanrumpha-AFP
Balapan berlangsung dalam kondisi trek yang ideal. Suhu udara mencapai 30°C, dan suhu permukaan lintasan stabil di 50°C. Seperti yang diprediksi sebelumnya, ban belakang dengan kompon hard tidak digunakan dalam balapan tersebut.
Sebagian besar pembalap memilih kombinasi ban soft-medium. Sedangkan seluruh pembalap Ducati, kecuali Fermin Aldeguer (Gresini), menggunakan kombinasi soft-soft.
MotoGP Thailand 2025: Marc Marquez juara berkat sadar tekanan ban. Foto: Marquez (kanan) start dari pole position, diikuti Alex Marquez dan Pecco Bagnaia.-Mohd Rasfan-AFP
Pemilihan ban menjadi faktor krusial. Mengingat regulasi tekanan ban di MotoGP sangat ketat. Para pembalap dan teknisi tim harus mempertimbangkan jumlah putaran serta estimasi perubahan tekanan ban selama balapan.
BACA JUGA:Operasi Sukses, Jorge Martin Tetap Absen di GP Buriram dan Argentina
BACA JUGA:Jorge Martin Absen di Seri Pembuka MotoGP, Pukulan Berat Aprilia Racing
Setelah start yang mulus, Marc Marquez tetap memimpin sampai lap kelima. Ia sudah mencatat keunggulan 1,1 detik di depan Alex. Pecco masih bertahan di posisi ketiga.
Memasuki lap ketujuh, tepatnya di tikungan ketiga, Marc Marquez tampak menoleh ke belakang. Ia lalu membiarkan Alex Marquez menyalipnya. Ada apa?
Marquez mengatakan, ia mendapatkan peringatan tentang tekanan ban depan yang sudah nyaris maksimal. Itu berarti, ia perlu menurunkan tekanan sebelum terkena penalti.
"Balapan tadi sangat demanding. Karena feeling-ku sangat bagus di awal (aku menggeber motor)," jelas Marquez. "Maka aku berkata pada diriku sendiri, 'Oke, aku terlalu kencang'. Aku langsung membuka celah (untuk Alex menyalip)," lanjutnya.
BACA JUGA:Grand Prix Thailand Jadi Ujian Yamaha, Bisakah Kembali Kompetitif?
BACA JUGA:Aprilia Hadapi Tantangan Panas di MotoGP, Perjuangan RS-GP dalam Cuaca Ekstrem
Marc Marquez meneruskan, saat itu ia menyadari tekanan ban tidak cukup. Sehingga kemudian ia mencari slipstream. Ia hanya memiliki margin tiga putaran.
MotoGP Thailand 2025: Marc Marquez juara berkat sadar tekanan ban. Foto: Marquez (kiri) memepet Alex Marquez sejak lap 8 hingga 24.-Mohd Rasfan-AFP
Dan karena alasan itu, ia baru menyalip Alex saat balapan tinggal menyisakan tiga lap. Karena kalau ia mengambil kesempatan itu, ia tidak akan bisa menyalip adiknya. "Itu situasi yang cukup kritis. Kalau sampai kena penalti, bencana," paparnya.
So, sejak lap kedelapan, Alex Marquez memimpin tipis di depan sang kakak. Marc menjaga jarak dengan aman. Sangat dekat, tapi aman. Situasi itu bertahan hingga lap ke-24.
Hingga mendekati tikungan terakhir, Marc Marquez memutuskan itulah saatnya menyalip adiknya. Ia kembali leading, dan menjauh dengan jarak 1,3 detik. Ia menutup balapan dengan kemenangan.
BACA JUGA:Terungkap! Ini Alasan Ducati Pertahankan Mesin GP24 hingga MotoGP 2026
BACA JUGA:Transformasi YZR-M1 di MotoGP, Desain Baru dan Distribusi Bobot yang Lebih Baik
Balapan di MotoGP bukan hanya soal keberanian dan kecepatan, tetapi juga kecerdasan dalam membaca data dan mengambil keputusan berdasarkan kondisi teknis motor.
Marc Marquez juga mencatat sejumlah sejarah dalam MotoGP Thailand 2025. Selain kemenangan pertama di balapan pembuka setelah 11 tahun, ia juga untuk kali pertama memuncaki klasemen pembalap setelah 2019.
MotoGP 2025 tampaknya akan jadi ajang pesta Marc Marquez dan Ducati. Dengan catatan, tidak ada kecelakaan aneh-aneh lagi. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber