Para Pemimpin Arab Sepakati Rencana Rekonstruksi Gaza dan Tolak Pengusiran Warga Palestina

Bendera Palestina berkibar di tengah reruntuhan bangunan di Jalur Gaza utara. Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas (kiri) bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dalam KTT Liga Arab tentang rekonstruksi Gaza, di Kairo, pada 4 Maret 2025--Bashar TALEB / AFP
Di sisi lain, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyambut baik inisiatif ini. "PBB siap untuk bekerja sama sepenuhnya dalam upaya membangun kembali Gaza," ujarnya dalam konferensi pers.
BACA JUGA:Trump dan Netanyahu Bertemu di Gedung Putih, AS Akan Ambil Alih Gaza?
Sikap Hamas dan Israel
Hamas, yang menguasai Gaza sejak 2007, menyambut baik rencana ini tetapi tidak secara jelas menyatakan apakah mereka bersedia menyerahkan kontrol atas wilayah tersebut.
"Kami mendukung pembentukan komite sementara untuk mengawasi upaya bantuan, rekonstruksi, dan pemerintahan," kata salah satu pejabat Hamas dilansir dari wartawan AFP.
BACA JUGA:Proses Pertukaran Sandera Gaza Memasuki Tahap Akhir, Warga Palestina Mulai Kembali ke Wilayah Utara
Namun, Israel menegaskan bahwa mereka tidak akan menerima keterlibatan Hamas dalam pemerintahan Gaza di masa depan.
Wartawan AFP juga menuliskan bahwa Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, mengatakan, "Kami menuntut demiliterisasi total Gaza dan penghapusan Hamas sebagai syarat untuk melanjutkan negosiasi gencatan senjata," tegasnya.
Agenda KTT
BACA JUGA:Israel Minta Gencatan Senjata Tahap Pertama Diperpanjang, Hamas Minta Tahap Kedua Segera Dijalankan
Dilansir dari kantor berita Al Jazeera, menurut mantan diplomat Mesir Mohamed Hegazy, rencana rekonstruksi Gaza akan berlangsung tiga hingga lima tahun, dengan tahapan sebagai berikut:
- Pemulihan awal
- Rekonstruksi infrastruktur utama
- Pembangunan kembali perumahan, penyediaan layanan, serta jalur politik menuju solusi dua negara
BACA JUGA:Gencatan Senjata Gaza Terancam Batal, Israel Tuduh Hamas Ingkari Perjanjian
Para ahli memperkirakan tantangan utama dalam rencana ini adalah pendanaannya. PBB memperkirakan biaya rekonstruksi Gaza bisa mencapai lebih dari $50 miliar.
Negara-negara GCC (Dewan Kerjasama untuk Negara-Negara Teluk) diperkirakan akan berperan penting dalam mendanai rekonstruksi, meskipun jumlah pasti yang dapat dikumpulkan masih belum jelas.
Situasi di Gaza Saat Ini
BACA JUGA:Rindu Rumah, Cium Tanah, Gencatan Senjata di Jalur Gaza Disambut Gembira
Pada 2 Maret, Israel menghentikan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza dengan alasan bahwa Hamas melanggar usulan AS untuk memperpanjang fase pertama gencatan senjata selama Ramadan dan Paskah.
Israel sebelumnya telah menghambat negosiasi untuk fase kedua gencatan senjata, yang seharusnya dimulai pada 1 Maret, karena kesepakatan tersebut mengharuskan mereka menarik pasukan dari Gaza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: