Masjid Ikon Surabaya (6): Ajak Musafir Nyantri hingga Beri Beasiswa Pendidikan

Anak-anak riang mengambil buku di rak perpustakaan mini Masjid Pemuda Indonesia, Selasa, 3 Maret 2025.-Moh. Sahirol Layeli-Harian Disway-
Bahkan, lanjut Rama, Masjid Pemuda Indonesia bukan hanya rumah bagi umat Islam, tetapi juga bagi siapa saja yang membutuhkan tempat berteduh.
BACA JUGA:Masjid Ikon Surabaya (1): Pesona Arsitektur Al Akbar Menyambut Ramadan
Fasilitasnya lengkap. Ada makanan, minuman, dan tempat istirahat yang tersedia tanpa syarat. Meski ada satu ketentuan: musafir hanya boleh tinggal maksimal selama tiga hari. Jika ingin menetap lebih lama, mereka harus bersedia mengikuti program nyantri.
“Aturan bagi yang ingin nyantri di sini cukup jelas: tidak boleh merokok, harus meninggalkan judi online, dan berkomitmen belajar agama Islam dengan tekun,” tambah lelaki 37 tahun tersebut.
Bagi mereka yang memilih bertahan, tentu tak menjadikan masjid sekadar tempat persinggahan belaka. Melainkan rumah baru tempat mereka bertumbuh. Banyak dari mereka yang akhirnya menjadi santri, bahkan akhirnya bergabung sebagai pengurus masjid.
BACA JUGA:Masjid Ikon Surabaya (2): Laser dan 999 Lampion Al Akbar Hadir Sepanjang Ramadan
Sebagai bentuk apresiasi, Masjid Pemuda Indonesia memberikan beasiswa pendidikan hingga jenjang S2 bagi mereka yang telah mengabdi selama setahun.
Tak hanya itu, bagi yang siap menikah, masjid turut membantu pembiayaan pernikahan. “Jadi, cukup dengan mengurus masjid, kehidupan mereka bisa terjamin,” kata Rama.
Gagasan itu tak berhenti di satu tempat. Rama dan pengasuh lainnya, Maulana Malik Ibrahim alias Ibra, memperluas jangkauan Masjid Pemuda Indonesia ke dua daerah di Jawa Timur. Yakni Banyuwangi dan Pasuruan.
BACA JUGA:Ramadan, Momentum untuk Melawan Darurat Korupsi
Banyuwangi menjadi pusat kaderisasi pengurus, tempat para santri tinggal bersama keluarga mereka dengan jaminan pendidikan bagi anak-anak mereka. “Kami ingin membentuk generasi yang tahan banting, tidak mudah baper dan mager,” ujar Rama sembari tertawa.
Dengan pembinaan yang kuat, generasi baru diharapkan mampu mengurus masjid dengan disiplin. Rama percaya bahwa kemajuan sebuah organisasi, termasuk masjid, bergantung pada kualitas sumber daya manusianya.
“Kalau tim kami sudah solid, barulah masyarakat bisa merasakan dampak nyata dari keberadaan Masjid Pemuda Indonesia,” tambahnya.
BACA JUGA:Jadwal Imsakiyah Ramadan 2025 Surabaya Resmi Dirilis, Cek Waktu Sahur dan Berbuka!
Sementara itu, masjid baru yang akan diresmikan di Pasuruan pertengahan Maret nanti memiliki peran berbeda: ketahanan pangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: