Trump Beri Peringatan kepada Rakyat Gaza: Bebaskan Sandera atau Kalian Akan Mati!

Trump Beri Peringatan kepada Rakyat Gaza: Bebaskan Sandera atau Kalian Akan Mati!

Presiden AS Donald Trump berpidato di hadapan sidang gabungan Kongres AS di Capitol AS pada tanggal 04 Maret 2025. Trump memperingatkan Gaza untuk "segera membebaskan sandera yang tersisa atau kalian akan mati."--Win McNamee / AFP

Lima warga negara Amerika diyakini masih menjadi sandera Hamas. Empat dari mereka telah dikonfirmasi tewas, sementara satu lainnya, Edan Alexander, diduga masih hidup.

BACA JUGA:Hamas Serahkan Tiga Sandera Israel, Israel akan Bebaskan 369 Tahanan Palestina

Trump sebelumnya mengusulkan rencana untuk mengambil alih Jalur Gaza dan merelokasi penduduknya. Namun, usulan ini mendapat kecaman luas dari berbagai negara di dunia.

Sebagai alternatif, para pemimpin Arab dalam KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) Liga Arab di Mesir menawarkan rencana lain untuk membangun kembali Gaza.

Selain itu, mereka mengumumkan pembentukan dana perwalian untuk mendanai rekonstruksi Gaza. 

BACA JUGA:Gencatan Senjata Gaza Terancam Batal, Israel Tuduh Hamas Ingkari Perjanjian

“Dana ini akan menerima kontribusi dari negara-negara donor dan lembaga keuangan guna melaksanakan proyek-proyek pembangunan kembali," ujar salah satu perwakilan Liga Arab seperti dikutip dari AFP.

Konferensi tersebut juga menyerukan agar Palestina memiliki perwakilan yang lebih terpusat di bawah Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) untuk menyingkirkan Hamas dari kepemimpinan di Gaza.

Hugh Lovatt, seorang peneliti senior di European Council on Foreign Relations, menilai bahwa rencana dari negara-negara Arab "Jauh lebih realistis dibandingkan proposal Trump dalam hal kemungkinan pelaksanaan," ungkapnya.

BACA JUGA:Trump dan Netanyahu Bertemu di Gedung Putih, AS Akan Ambil Alih Gaza?

Namun, analis politik Palestina, Ghassan Khatib, meragukan apakah rencana tersebut dapat direalisasikan. Ia menilai masih banyak tantangan politik dan pendanaan yang belum jelas.

"Tidak masuk akal jika berharap Israel meninggalkan rencana Trump dan beralih ke rencana dunia Arab. Kemungkinannya sangat kecil," jelasnya.(*)

*) Mahasiswa magang dari prodi Sastra Inggris, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: