Kenali Perbedaan Syarat Wajib, Syarat Sah, dan Rukun Puasa

Kenali Perbedaan Syarat Wajib, Syarat Sah, dan Rukun Puasa

Ilustrasi syarat wajib, syarat sah, dan rukun puasa bagi orang muslim.- Thirdman - Pexels

Adapun mumayyiz ini diperkirakan ketika seseorang telah memasuki fase akil balig, yakni minimal berusia 9 tahun bagi perempuan dan 12 tahun bagi laki-laki.

BACA JUGA:Tip Kurangi Risiko Asam Lambung Kambuh Saat Puasa Ramadan

3. Suci dari haid dan nifas

Ketika seseorang dalam kondisi haid atau nifas, maka tentu saja puasa yang dilakukan menjadi tidak sah/batal dan harus diganti dengan puasa di kemudian hari.

4. Dikerjakan pada waktu yang diwajibkan/diperbolehkan untuk berpuasa

Yaitu di hari-hari yang diperbolehkan puasa, bukan hari yang dilarang seperti hari raya Idulfitri dan Iduladha, serta hari-hari tasyrik (11, 12, 13 Zulhijah).

Rukun Puasa

Rukun adalah tata cara pelaksanaan ibadah. Berbeda dengan syarat sah dan wajib yang biasanya harus dipenuhi sebelum ibadah, rukun terletak dalam ibadah itu sendiri.

Jika rukun tidak terpenuhi, diloncati, atau dilakukan tidak urut, maka ibadah tidak sah. Berikut ini adalah rukun puasa:

1. Niat

Niat merupakan hal penting dan wajib untuk kita perhatikan. Pelaksanaan niat puasa Ramadan sendiri umumnya saat malam hari hingga sebelum memasuki waktu subuh.

BACA JUGA:7 Tip Aman Melakukan Puasa Ramadan untuk Ibu Hamil

2. Menahan diri dari makan, minum, dan segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa.

Dalam hal ini, ada banyak sekali hal-hal yang dapat membatalkan ibadah puasa seseorang. Di antaranya seperti muntah dengan sengaja, melakukan hubungan badan, dan lain sebagainya.(*)

*) Mahasiswa magang dari UIN Sunan Ampel Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: