Ditolong Malah Menthung: Driver Ojol Dibunuh Teman Masa Kecil

ILUSTRASI Ditolong Malah Menthung: Driver Ojol Dibunuh Teman Masa Kecil.-Arya-Harian Disway-
Setidaknya, mereka melakukannya sampai penderitaan itu berakhir. Barulah kemudian mereka mungkin merasa bersalah.
Imajinasi populer mengaitkan sadisme dengan penyiksa dan pembunuh. Namun, ada juga sadisme sehari-hari yang tidak terlalu ekstrem, tetapi meluas.
Misalnya, ia senang menonton penderitaan orang. Suka film berdarah. Menganggap perkelahian mengasyikkan dan penyiksaan menarik. Tertarik permainan komputer yang penuh kekerasan. Makin sering mereka bermain, makin sadis jadinya.
Orang seperti itu jarang, tetapi tidak cukup langka.
McCarthy: ”Berdasarkan riset, sekitar 6 persen mahasiswa S-1 di Irlandia mengaku mendapatkan kesenangan dari menyakiti orang lain.”
Beda dengan psikopat. Ia umumnya tidak sadis. Walau ada juga gabungan psikopat dan sadis. Psikopat tidak menyakiti atau membunuh orang yang tidak berbahaya hanya untuk kesenangan dirinya. Tidak. Psikopat membunuh orang dengan sangat gampangnya sehingga mengherankan banyak orang normal karena menginginkan sesuatu dari pembunuhan itu.
Dari teori McCarthy itu dan berdasarkan hasil penyidikan polisi, Herdi masuk golongan psikopat. Ia mengincar motor. Juga, duit, yang ternyata dompet korban cuma berisi surat-surat identitas diri dan STNK motor.
Tapi, teori McCarthy tidak menukik pada latar belakang pelaku dan korban. Herdi dan Arif teman masa kecil. Pun, Herdi sudah diberi kebaikan meski Arif juga hidup sulit. Kok bisa? (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: