Meningkatnya Minat Wisata Religi Lokal: Ziarah ke Makam Wali Jadi Tren Ramadhan

Meningkatnya Minat Wisata Religi Lokal: Ziarah ke Makam Wali Jadi Tren Ramadhan

Keindahan arsitektur makam wali, menjadi saksi bisu perjalanan spiritual yang tak terlupakan bagi para peziarah di bulan suci ini. -Eryka Kasy-Pinterest

HARIAN DISWAY - Setiap kali Ramadan tiba, berbagai tradisi keagamaan kembali marak. Salah satunya adalah ziarah ke makam para wali yang semakin diminati masyarakat.

Dari kota besar hingga pelosok desa, tempat-tempat yang dianggap memiliki nilai spiritual tinggi menjadi tujuan utama para peziarah.

Fenomena ini menunjukkan bahwa wisata religi lokal tidak hanya bertahan, tetapi juga mengalami peningkatan minat, terutama di bulan suci.

BACA JUGA: Hal yang Makruh dan yang Membatalkan Puasa Selama Ramadan

Ziarah ke makam wali bukanlah hal baru dalam tradisi Islam di Indonesia. Sejak dahulu, banyak orang melakukan perjalanan ke makam para ulama, wali, dan tokoh agama sebagai bentuk penghormatan serta untuk mencari keberkahan.

Ramadan menjadi momen istimewa karena diyakini sebagai waktu yang penuh dengan limpahan pahala dan doa yang lebih mustajab.

Di berbagai daerah, makam-makam wali selalu dipadati oleh pengunjung. Kompleks makam Sunan Ampel di Surabaya, Sunan Bonang di Tuban, hingga Sunan Gunung Jati di Cirebon menjadi contoh destinasi yang ramai dikunjungi.

BACA JUGA: 6 Perkara yang Harus Dihindari agar Puasa Ramadan Tidak Berkurang Pahalanya

Selain berziarah, para pengunjung juga memanfaatkan kesempatan ini untuk berdoa, membaca Al-Qur’an, atau bahkan sekadar menikmati suasana religius yang khas.


Suasana khusyuk peziarah di makam Sunan Ampel, tempat di mana doa dan harapan bersatu dalam keheningan Ramadan. --Eryka kasy

Dalam beberapa tahun terakhir, minat masyarakat terhadap wisata religi lokal semakin meningkat. Ada beberapa faktor yang mendorong tren ini.

Pertama, kesadaran spiritual yang tumbuh di kalangan masyarakat, terutama setelah pandemi, membuat banyak orang mencari pengalaman religius yang lebih mendalam. Ziarah menjadi salah satu cara untuk merefleksikan diri, memohon keberkahan, dan memperkuat hubungan dengan Tuhan.

BACA JUGA: Gaya Ramadan Zilenial: Apakah Gen Z dan Milenial Punya Tradisi yang Berbeda?

Kedua, akses yang semakin mudah juga menjadi faktor pendukung. Infrastruktur transportasi yang membaik serta kemudahan informasi melalui media sosial membuat perjalanan ziarah lebih praktis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: