Baru Pulih dari Sakit, Paus Fransiskus Rayakan 12 Tahun Kepemimpinannya di Gereja Katolik

Baru Pulih dari Sakit, Paus Fransiskus Rayakan 12 Tahun Kepemimpinannya di Gereja Katolik

Paus Fransiskus menyapa kerumunan setelah perayaan misa yang menandai berakhirnya Tahun Kerahiman Allah, pada tanggal 20 November 2016 di Vatikan. Paus Fransiskus menandai 12 tahun sebagai kepala Gereja Katolik pada 13 Maret 2025.--Tiziana Fabi / AFP

Selain itu, kecil kemungkinan ia akan cukup sehat untuk memimpin seluruh rangkaian acara Paskah, momen paling sakral dalam kalender Kristen, yang tinggal kurang dari enam minggu lagi.

Kardinal Michael Czerny, pejabat senior Vatikan yang dikenal dekat dengan Paus Fransiskus, menyebut peringatan masa kepausan Paus sebagai alasan untuk bersyukur. 


Paus Fransiskus (Kanan) berjabat tangan dengan Wakil Sekretaris Bagian Migran dan Pengungsi dari Dikasteri untuk Mempromosikan Pembangunan Manusia yang Integral, Kardinal Kanada Michael Czerny pada 19 Desember 2019 di Vatikan. Paus Fransiskus akan menanda--ETTORE FERRARI / POOL / AFP

BACA JUGA:Paus Fransiskus Sakit Parah, Siapa Saja Kandidat yang Berpotensi Menjadi Penggantinya?

Ia mengatakan, "Tahun ini, sakit yang diderita Paus membuat kami semakin menyadari makna peringatan ini, semakin bersyukur kepada Tuhan, dan semakin menggandakan doa-doa kami untuk kesembuhan beliau sepenuhnya," dilansir dari reuters

Paus Fransiskus, yang lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio di Argentina, merupakan paus pertama yang berasal dari benua Amerika.  

Terpilih menjadi Paus pada usia 76 tahun, ia bergerak cepat untuk membawa perubahan. Selama 12 tahun masa kepemimpinannya, ia telah mereorganisasi birokrasi Vatikan, menulis empat dokumen ajaran utama, melakukan 47 perjalanan ke lebih dari 65 negara, dan mengangkat lebih dari 900 orang menjadi santo dan santa.  

BACA JUGA:Mengenal Pneumonia yang Diderita Paus Fransiscus

Secara umum, Paus Fransiskus dipandang luas sebagai sosok yang berupaya membuka Gereja Katolik yang kaku agar lebih selaras dengan dunia modern.  

Sejak terpilih, Paus Fransiskus tampil berbeda dari pendahulunya. Ia menolak kemewahan jabatan, memilih hidup sederhana, dan mendekatkan Gereja kepada masyarakat, terutama kaum miskin dan tersingkir.

Mantan Uskup Agung Buenos Aires, Argentina itu membawa banyak reformasi penting di Vatikan. Ia memperbaiki sistem keuangan, meningkatkan peran perempuan, serta membuka pintu Gereja bagi umat Katolik yang bercerai maupun komunitas LGBTQ.

BACA JUGA:Kardinal Italia Isyaratkan Kemungkinan Paus Fransiskus Mengundurkan Diri

Kini, dengan kondisi kesehatan yang menurun, banyak pihak menanti apakah Paus Fransiskus akan terus memimpin atau memilih mundur demi kelangsungan Gereja Katolik.(*)

*) Mahasiswa magang dari prodi Sastra Inggris, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: