Cheng Yu Pilihan Ubaidillah Zuhdi, Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis dan Teknologi Digital Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa): Dang Ren Bu Rang

Cheng Yu Pilihan Ubaidillah Zuhdi, Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis dan Teknologi Digital Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa): Dang Ren Bu Rang-Dokumentasi Pribadi-Dokumentasi Pribadi
Dalam ajaran Islam, ada sebuah hadis yang mengatakan bahwa kita semua sejatinya adalah pemimpin dan kepemimpinan kita kelak akan dimintai pertanggungjawaban. Kullukum roo'in, wakullukum mas'uulun 'anro'iyyatihi.
Pada skala paling kecil, kita mungkin bisa dikatakan pemimpin bagi diri kita sendiri. Di sini, kita punya tanggung jawab untuk memimpin diri kita agar bisa menjadi pribadi yang bertanggung jawab di tengah masyarakat.
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Sudi Dul Aji, Rektor Universitas PGRI Kanjuruhan Malang: Shun Qi Zi Ran
Lalu naik pada skala yang lebih besar: pemimpin keluarga. Kemudian ke skala yang lebih besar lagi: pemimpin negara. Lantas ke skala yang jauh lebih besar lagi: pemimpin dunia.
Memang, karena struktur masyarakat modern makin rumit dan detail, juga ada yang namanya pemimpin instansi pendidikan, pemimpin ormas, pemimpin perusahaan, pemimpin gembong pengoplos Pertalite jadi Pertamax, dan seterusnya.
Tentu bergantung kecakapan kita untuk menjadi pemimpin yang (bagai)mana. Tetapi yang jelas, kata Ubaidillah Zuhdi yang dekan Fakultas Ekonomi Bisnis dan Teknologi Digital, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), "Jabatan jangan dicari, namun harus siap saat diberi amanah dan menjalankan amanah tersebut dengan sebaik-baiknya."
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Prajna Dewantara Wirata, Visual Artist: Shang Shan Ruo Shui
Dulu, pada zaman Nabi Muhammad masih hidup, Rasulullah mewanti-wanti sahabatnya, Abdurrahman bin Samurah, untuk jangan sekali-sekali meminta-minta jabatan. Sebab, dengan mengemis-ngemis jabatan, walaupun akhirnya benar-benar diberikan, Allah tidak akan pernah menolongnya. Sebaliknya, kalau jabatan didapat dengan tanpa minta-minta, niscaya Allah akan senantiasa membantunya dalam mengemban jabatannya itu.
Intinya, sebagaimana pepatah Tiongkok bilang, "当仁不让" (dāng rén bù ràng): tatkala ada kesempatan untuk berbuat kebajikan, janganlah disia-siakan. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: