Surabaya Hadapi Darurat Sampah, Pengelolaan Sampah Mandiri Pelaku Usaha Diuji Efektivitasnya

Surabaya Hadapi Darurat Sampah, Pengelolaan Sampah Mandiri Pelaku Usaha Diuji Efektivitasnya

TUMPUKAN SAMPAH di TPA Benowo Surabaya. Sebagian besar didominasi oleh sampah rumah tangga.-Boy Slamet-Harian Disway-

Ia menargetkan akan menambah 4 titik tempat pengelolaan sampah (TPS) yang berbasis Reduce (Pengurangan), Reuse (Penggunaan Kembali), dan Recycle (Daur Ulang) alias 3R di Surabaya. 

”Surabaya ini idealnya memiliki sekitar 37 TPS 3R. Nah, saat ini kami masih memiliki 12 TPS 3R. Di tahun 2025 kami berharap bisa menambah 4 TPS 3R sehingga secara keseluruhan bisa mengurangi sampah di TPA Benowo,” kata Dedik. 

BACA JUGA:TPS Surabaya Siaga Hadapi Peningkatan Aktivitas Logistik jelang Idulfitri

BACA JUGA:MinyaKita di Surabaya Tak Sesuai Takaran, Harga Jual Juga Melebihi HET

Tidak hanya menambah TPS 3R, yang menjadi salah satu komitmennya adalah menggerakkan penanganan sampah dari hulu ke hilir.

Caranya, yakni meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan sampah mandiri. 

Dengan cara tersebut, ia berharap, jumlah sampah yang masuk ke TPA Benowo bisa berkurang. B

erdasarkan data dari DLH Surabaya sampah yang masuk ke TPA Benowo sekitar 1099 ton per hari. 

Di tahun ini, ia menargetkan sampah yang masuk ke TPA Benowo turun menjadi 1000 ton per hari. 

”Selama tahun ini akan kami tingkatkan lagi pemberdayaan masyarakatnya. Sehingga harapan kami, di akhir tahun 2025, sampah yang masuk ke TPA Benowo maksimal hanya maksimal 1.000 ton per hari,” tuturnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: