Gencatan Senjata di Gaza Bubar! Israel Lancarkan Serangan, Ratusan Warga Tewas

Gencatan Senjata di Gaza Bubar! Israel Lancarkan Serangan, Ratusan Warga Tewas

Kerabat berduka di dekat jenazah tiga pria Palestina yang terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak Israel di sebelah timur kamp Bureij, di rumah sakit Syuhada al-Aqsa di Deir el-Balah di Jalur Gaza tengah pada 17 Maret 2025.--Eyad BABA / AFP

HARIAN DISWAY - Kesepakatan Gencatan Senjata tahap kedua yang berlarut-larut berakhir dengan serangan besar-besaran Israel ke Jalur Gaza pada Selasa, 18 Maret 2025 dini hari waktu setempat.

Serangan ini menjadi yang terbesar sejak gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang dimulai dua bulan lalu. Sekaligus mengakhiri periode gencatan senjata antar dua kelompok tersebut. 

Badan Pertahanan Sipil Gaza menyatakan bahwa lebih dari 220 orang kehilangan nyawa, dengan mayoritas korban terdiri dari anak-anak, perempuan, dan lansia. Selain itu, setidaknya 150 orang mengalami luka-luka akibat serangan, termasuk serangan udara dan tembakan artileri.

BACA JUGA:Hamas Desak Israel Tarik Pasukan dari Gaza Selatan, Sebut Israel Langgar Kesepakatan Gencatan Senjata

Mereka juga mengungkapkan bahwa tim penyelamat menghadapi kesulitan besar akibat banyaknya target yang diserang secara bersamaan.

Militer Israel mengumumkan melalui Telegram pada pukul 02.30 waktu setempat bahwa mereka tengah melakukan serangan besar terhadap target milik Hamas di Jalur Gaza. 

Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa serangan ini merupakan respons terhadap kegagalan Hamas dalam memenuhi kesepakatan pembebasan sandera. Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz secara langsung memerintahkan operasi tersebut.

BACA JUGA:Trump Beri Peringatan kepada Rakyat Gaza: Bebaskan Sandera atau Kalian Akan Mati!

"Serangan ini untuk mencapai tujuan perang yang ditetapkan oleh pimpinan politik, termasuk pembebasan semua sandera kami, baik yang masih hidup maupun yang sudah tewas," kata Katz. 

Seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada AFP (Agence France-Presse) bahwa operasi ini akan terus berlanjut selama diperlukan dan dapat berkembang lebih jauh dari sekadar serangan udara.


Seorang pria melihat reruntuhan sekolah yang berubah menjadi kamp setelah serangan Israel di Kota Gaza pada 18 Maret 2025. Israel pada 18 Maret melancarkan serangan ke Jalur Gaza sejak gencatan senjata pada Januari lalu. --Omar AL-QATTAA / AFP

Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengonfirmasi bahwa Israel telah berdiskusi dengan Amerika Serikat sebelum melancarkan serangan ini.

BACA JUGA:Gencatan Senjata Gaza Terancam Batal, Israel Tuduh Hamas Ingkari Perjanjian

"Seperti yang telah Presiden Trump tegaskan, Hamas dan kelompok teroris lainnya akan membayar harga atas tindakan mereka," ujar Leavitt dalam wawancara dengan Fox News pada Senin malam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: