Kopi Bantaeng: Warisan Rasa dan Sejarah dari Lereng Gunung Lompobattang

Kopi Bantaeng: Warisan Rasa dan Sejarah dari Lereng Gunung Lompobattang

Kopi Bentaeng asal Gunung Lompobattang, Sulawesi Selatan, jadi warisan turun-temurun.-Kopi Bentaeng-

HARIAN DISWAY – Di balik kabut tipis yang menyelimuti Gunung Lompobattang, Sulawesi Selatan, tumbuh biji kopi yang menyimpan jejak sejarah panjang dan cita rasa khas.

Kopi Bantaeng, yang berasal dari kawasan tersebut, bukan sekadar minuman bagi masyarakat setempat, tetapi juga bagian dari warisan budaya yang telah diwariskan turun-temurun.

Keistimewaan Kopi Bantaeng tidak hanya terletak pada rasanya yang khas, tetapi juga pada kisah panjang yang menghubungkan alam, manusia, dan tradisi.  

BACA JUGA:Kopi saat Sahur Itu Bikin Semangat atau Malah Bikin Lemas?

Keberadaan kopi di Bantaeng diyakini telah eksis sejak abad ke-16, ketika pedagang Arab membawa biji kopi ke wilayah ini.

Kopi Bantaeng kemudian berkembang pesat pada masa kolonial Belanda, terutama setelah diterapkannya sistem tanam paksa (cultuurstelsel) pada abad ke-19.

Salah satu buktinya, varietas Maragogype yang ditemukan di wilayah ini, menandakan bahwa masyarakat setempat telah membudidayakan kopi jauh sebelum kedatangan varietas Bourbon yang dibawa penjajah.

BACA JUGA:Beef Kofta dan Kopi Turki, Kolaborasi Sempurna Sajian Timur Tengah

Dengan warisan yang begitu kaya, kopi Bantaeng akhirnya memperoleh status Indikasi Geografis (IG) pada 2022, sebuah bentuk pelindungan hukum yang mengukuhkan keasliannya dan menjaga kualitasnya dari klaim pihak luar.  

Bagi Dirga, seorang petani dan pengusaha kopi di Bantaeng, kopi bukan sekadar komoditas, tetapi bagian dari identitas masyarakatnya.

“Kami hidup berdampingan dengan kopi. Kopi ini tumbuh di tanah yang kaya zat besi, yang membuat rasanya lebih manis dibandingkan kopi dari daerah lain,” ujarnya pada Senin, 17 Maret 2025.  

BACA JUGA:Kedai Kopi Ini Luncurkan Menu Baru Kopi Tebu, Dapat Meningkatkan Energi Alami

Hasil analisis X-Ray Fluorescence Spectrometry menunjukkan bahwa tanah di wilayah ini mengandung mineral besi (Fe₂O₃) yang tinggi, berkisar antara 43,38% hingga 82,76%.

Kondisi tersebut tentu menjadikan Bantaeng sebagai lingkungan ideal untuk pertumbuhan kopi berkualitas tinggi dengan rasa yang lebih kompleks.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: