Tradisi Lebaran di Berbagai Daerah, Keunikan yang Selalu Dinanti

Tradisi Lebaran di Berbagai Daerah, Keunikan yang Selalu Dinanti

Gunungan hasil bumi diarak dari Keraton dan diperebutkan warga karena diyakini membawa berkah. --Pinterest

Selain menjadi ajang mempererat tali persaudaraan, Halal Bihalal juga sering diiringi dengan acara makan bersama, tausiyah keagamaan, serta diskusi yang membangun kebersamaan.

BACA JUGA: 8 Kiat-kiat Puasa Ramadan yang Sehat

Nilai utama dari tradisi ini adalah menanamkan sikap saling memaafkan dan memperkuat hubungan sosial, menjadikannya sebagai simbol persatuan dan harmoni dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia.

4. Perang Topat (Lombok)

Di Lombok, ada tradisi unik bernama Perang Topat, yaitu saling lempar ketupat antara umat Muslim dan Hindu. Tradisi ini bukan sekadar permainan, tetapi memiliki makna yang mendalam sebagai simbol keharmonisan antarumat beragama.

Serta doa bersama untuk kesuburan tanah dan kesejahteraan masyarakat. Perang Topat biasanya digelar di Pura Lingsar, sebuah tempat suci yang dihormati oleh kedua komunitas, umat Hindu Sasak dan Muslim Wetu Telu.

BACA JUGA: Tingkatkan Ibadah di Ramadan, Ini Amalan yang Dianjurkan

Tradisi ini diawali dengan prosesi doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama dari masing-masing kelompok. Setelah itu, peserta mengambil ketupat —yang terbuat dari beras dan dibungkus daun kelapa muda— lalu saling melemparkannya dengan penuh kegembiraan.

Meskipun disebut perang tradisi ini berlangsung dalam suasana penuh kebersamaan dan tanpa permusuhan. Ketupat yang dilempar kemudian dikumpulkan kembali oleh masyarakat karena dipercaya membawa keberkahan bagi pertanian dan panen yang melimpah.

Setelah prosesi selesai, acara biasanya dilanjutkan dengan makan bersama dan berbagai pertunjukan seni tradisional, memperkuat rasa persaudaraan antarumat beragama di Lombok.

BACA JUGA: Hindari Makanan Ini saat Sahur Agar Puasa Tetap Bertenaga

5. Mudik (Seluruh Indonesia)

Mudik atau pulang kampung menjadi tradisi tahunan yang selalu dinantikan oleh masyarakat Indonesia, terutama bagi mereka yang merantau di kota-kota besar. Jutaan perantau dari berbagai penjuru negeri berbondong-bondong kembali ke kampung halaman untuk merayakan Lebaran bersama keluarga tercinta.

Tradisi ini menciptakan fenomena sosial yang luar biasa, di mana berbagai moda transportasi—mulai dari bus, kereta api, kapal laut, hingga pesawat terbang—mengalami lonjakan penumpang yang signifikan.

Lebih dari sekadar perjalanan fisik, mudik juga merupakan perjalanan emosional yang penuh makna.Bagi banyak orang, mudik menjadi momen untuk kembali ke akar, mengenang masa kecil, dan bertemu dengan orang-orang terkasih yang jarang dijumpai sepanjang tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: