Ladang Ganja di Zona Terlarang TNBTS (Bagian II-Selesai)

Ladang Ganja di Zona Terlarang TNBTS (Bagian II-Selesai)

Ladang ganja yang ditemukan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).--

Kedua, badan ini akan memberikan otoritas lebih besar kepada petugas di lapangan, mirip dengan sistem ranger di AS. Dengan kewenangan yang lebih kuat, petugas taman nasional bisa langsung menindak pelanggaran tanpa harus menunggu instruksi dari atas. Hal ini akan mencegah berbagai pelanggaran hukum di kawasan konservasi yang selama ini sulit ditindak karena birokrasi yang berbelit.

BACA JUGA:Fakta-Fakta Penemuan Ladang Ganja di Kawasan TNBTS

Ketiga, koordinasi dengan lembaga terkait dapat dilakukan lebih efektif. Dengan status sejajar dengan BNN dan lembaga lain, penanganan kasus seperti ladang ganja di taman nasional bisa dilakukan dengan lebih baik. Saat ini, lemahnya koordinasi menyebabkan penegakan hukum terhadap pelanggaran lingkungan berjalan sangat lamban dan tidak efektif.

Keempat, pembentukan Badan Taman Nasional akan memberikan perlindungan lebih baik terhadap kepentingan ekologis. Dengan badan independen, tidak akan ada lagi konflik kepentingan dengan kementerian yang juga bertanggung jawab atas eksploitasi sumber daya alam. Hal ini akan memastikan bahwa konservasi tetap menjadi prioritas utama dalam pengelolaan taman nasional.

Reformasi struktural dalam pengelolaan taman nasional harus menjadi prioritas bagi Indonesia. Jika tidak ada perubahan nyata, maka Indonesia berisiko kehilangan kawasan konservasi yang seharusnya menjadi warisan alam bagi generasi mendatang. Pembentukan Badan Taman Nasional dapat menjadi langkah awal yang signifikan untuk memperbaiki sistem pengelolaan kawasan lindung, memastikan bahwa Indonesia tidak hanya melindungi keanekaragaman hayati, tetapi juga memenuhi komitmennya terhadap konservasi dan keberlanjutan. Indonesia dapat belajar dari pengalaman AS untuk mereformasi pengelolaan taman nasional yang lebih terkontrol, lebih responsif terhadap tantangan konservasi, serta lebih kuat dalam menghadapi ancaman eksploitasi lingkungan. Jika Indonesia ingin memastikan bahwa taman nasional tetap menjadi aset ekologi yang berharga, maka sudah saatnya sistem yang lebih independen dan efektif diterapkan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: