Penyebab Anak Kecil Suka Ikut Puasa Meski Hanya Setengah Hari

Meskipun belum diwajibkan, puasa setengah hari memberi berbagai manfaat bagi perkembangan anak, antara lain:

BACA JUGA: Kenapa Ramadan Dijadikan Bulan Istimewa? Ini Sejarahnya dalam Islam

Melatih Kedisiplinan dan Pengendalian Diri: Dengan berpuasa, anak belajar menahan keinginan untuk makan dan minum. Sehingga meningkatkan kemampuan pengendalian diri dan disiplin.

Puasa setengah hari memberikan berbagai manfaat bagi perkembangan fisik, mental, dan spiritual anak. --Pinterest

Meningkatkan Konsentrasi dan Fokus: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan fungsi kognitif. Sehingga membantu anak lebih fokus dalam belajar. 

Menumbuhkan Empati dan Kepedulian Sosial: Dengan merasakan lapar dan haus, anak dapat lebih memahami kondisi orang-orang yang kurang beruntung. Sehingga menumbuhkan rasa empati dan kepekaan sosial. 

BACA JUGA: Jangan Cuma Lapar dan Haus, Ramadan juga Waktunya Introspeksi!

Mengenalkan Nilai-nilai Spiritual: Puasa membantu anak mengenal dan memahami nilai-nilai agama sejak dini. Sehingga memperkuat pondasi spiritual mereka.

Menurut ajaran Islam, anak-anak mulai diajarkan puasa sejak usia tujuh tahun sebagai bentuk latihan. Pada usia sepuluh tahun, mereka dianjurkan untuk mulai berpuasa penuh. 

Namun, kesiapan setiap anak berbeda-beda. Orang tua perlu memperhatikan kondisi fisik dan mental anak, serta tidak memaksakan jika anak belum siap. Pendekatan yang fleksibel dan suportif akan membantu anak menjalani puasa dengan lebih baik.

BACA JUGA: 5 Ayat Alquran tentang Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadan

Antusiasme anak-anak dalam menjalankan puasa setengah hari dipengaruhi oleh berbagai faktor. Termasuk lingkungan keluarga, pengaruh teman sebaya, dan metode pembelajaran yang diterapkan oleh orang tua.

Selain sebagai bentuk latihan sebelum mencapai usia baligh, puasa setengah hari juga memberikan berbagai manfaat bagi perkembangan fisik, mental, dan spiritual anak.

Dengan bimbingan dan dukungan yang tepat, pengalaman puasa itu dapat menjadi fondasi yang kuat bagi anak dalam menjalankan ibadah di masa depan. (*)

*) Mahasiswa magang dari Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Terbuka Surabaya.

Sumber: