5 Ayat Alquran tentang Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadan

Kitab suci umat muslim, Al-Quran, dan tasbih--pinterest.com
HARIAN DISWAY - Ramadan merupakan bulan yang istimewa bagi umat muslim. Di bulan suci ini, para umat muslim diwajibkan untuk berpuasa selama 30 hari.
Sebelum adanya perintah untuk berpuasa di bulan Ramadan, umat muslim zaman dahulu berpuasa pada 10 Muharram.
Tradisi tersebut bermula pada zaman Nabi Musa AS. Saat itu, Nabi Musa dan kaumnya berpuasa pada 10 Muharram. Sebagai bentuk rasa syukur mereka kepada Allah SWT.
BACA JUGA:Dialog Nabi Muhammad dengan Nabi Musa saat Peristiwa Isra Mikraj
Pada zaman Nabi Muhammad SAW, perintah wajibnya berpuasa datang pada tahun kedua Hijriyah. Allah pun menurunkan beberapa firman-Nya mengenai kewajiban berpuasa. Berikut 5 ayat Al-Qur'an terkait kewajiban berpuasa tersebut.
5 Ayat Al-Qur'an Mengenai Berpuasa di Bulan Ramadan
1. Al-Quran Surat Al-Baqarah Ayat 183
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَععَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ ١٨٣
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.” (QS Al-Baqarah:183)
Sahur bersama di masjid Niujie di Beijing, Tiongkok.-Kevin Frayer-Getty Images
Ayat itu ditujukan kepada umat muslim yang beriman. Yaitu mereka yang percaya bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang layak untuk disembah.
Allah SWT mengingatkan bahwa orang-orang yang beriman. Bahwa sebelum zaman Rasulullah, para Nabi dan pengikut-pengikutnya telah melaksanakan puasa sebagai bentuk keimanan mereka.
BACA JUGA:7 Perkara yang Dapat Menghilangkan Pahala Puasa Ramadan
Diterangkan pula bahwa berpuasa (di bulan Ramadan) menjadi kewajiban bagi setiap umat muslim. Sebagai tanda ketakwaan terhadap Sang Pencipta.
Berpuasa juga dapat mendorong umat muslim untuk lebih mendekatkan diri mereka dengan memperbanyak ibadah.
2. Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 184
اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗووَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗوَاَنْ تَصُوْمُوْا خَييْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ١٨٤
Artinya: “(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka, siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, itu lebih baik baginya dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS Al-Baqarah:184)
Umat muslim di Iran bersiap untuk melaksanakan salat Tarawih.-Ebrahim Noroozi-AP
Sudah tidak diragukan lagi manfaat berpuasa untuk kesehatan. Allah SWT pun sudah menuangkannya dalam ayat di atas.
Berpuasa di bulan Ramadan penting untuk dikerjakan dengan kesungguhan dan keikhlasan. Agar hikmahnya pun bisa didapat.
BACA JUGA:Pengaruh Puasa terhadap Kesehatan Jantung dan Kolestrol
Tetapi bagi umat muslim yang sedang sakit atau musafir, kewajiban itu dapat digugurkan. Namun, diwajibkan atas mereka untuk menggantinya di luar bulan Ramadan.
Lalu bagi orang tua, wanita hamil dan menyusui, mereka tidak perlu mengganti. Melainkan perlu untuk membayar fidyah.
3. Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 185
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ١٨٥
Artinya: “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.”
Pada ayat itu dapat diketahui bahwa kitab suci Al-Qur'an diturunkan pada bulan yang penuh berkah. Al-Qur'an menjadi pedoman hidup bagi seluruh umat muslim. Karena di dalamnya terdapat petunjuk, perintah, serta larangan yang harus ditaati.
BACA JUGA:7 Perkara yang Dapat Menghilangkan Pahala Puasa Ramadan
Allah SWT telah mengecualikan beberapa golongan orang yang gugur kewajibannya untuk berpuasa di bulan Ramadan. Di antaranya para musafir dan orang yang sakit. Keringanan itu merupakan bentuk kepedulian Allah SWT kepada makhluk-Nya.
4. Al-Quran Surat Al-Baqarah Ayat 186
وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ ١٨٦
Artinya: “Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS Al-Baqarah:186)
Umat muslim di Tiongkok berdoa sebelum berbuka puasa bersama.-Kevin Frayer-Getty Images
Terletak di antara ayat-ayat seputar kewajiban puasa, ayat itu merupakan suatu pengingat dari Allah SWT. Sang Pencipta berfirman kepada Nabi Muhammad SAW bahwa Allah sesungguhnya dekat dengan makhluk-Nya. Dan senantiasa mendengarkan serta mengabulkan do’a-do’a yang mereka panjatkan.
BACA JUGA:Parenting Islami di Tengah Tantangan Digital
Allah SWT juga mengingatkan para umat muslim untuk selalu beriman dengan cara menaati perintah dan menjauhi larangan. Sebagaimana telah disampaikan dalam kitab suci Al-Qur'an.
5. Al-Quran Surat Al-Baqarah Ayat 187
اُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ اِلٰى نِسَاۤىِٕكُمْۗ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَاَنْتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّۗ عَلِمَ اللّٰهُ اَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُوْنَ اَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْۚ فَالْـٰٔنَ بَاشِرُوْهُنَّ وَابْتَغُوْا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَكُمْۗ وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى الَّيْلِۚ وَلَا تُبَاشِرُوْهُنَّ وَاَنْتُمْ عٰكِفُوْنَۙ فِى الْمَسٰجِدِۗ تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ فَلَا تَقْرَبُوْهَاۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ اٰيٰتِهٖ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ ١٨٧
Artinya: “Dihalalkan bagimu pada malam puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkanmu. Maka, sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian, sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Akan tetapi, jangan campuri mereka ketika kamu (dalam keadaan) beriktikaf di masjid. Itulah batas-batas (ketentuan) Allah. Maka, janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka bertakwa.” (QS Al-Baqarah 2:187)
Salah satu ibadah umat muslim, yaitu membaca Al-Quran--freepik.com
Ketentuan-ketentuan berpuasa disampaikan lebih dalam lagi pada ayat itu. Allah SWT berfirman mengenai batasan waktu puasa. Yakni dimulai pada fajar hingga berakhir pada saat malam tiba. Dalam waktu tersebut, seluruh umat muslim pantang untuk makan, minum, dan bersenggama.
BACA JUGA:Apakah Boleh Puasa Tanpa Sahur? Begini Penjelasannya
Namun, Allah SWT mengizinkan hubungan badan antara suami istri pada saat puasa telah dibatalkan, atau ketika malam hari. Sebab, itu sudah menjadi hal yang ditetapkan Allah bagi mereka.
Itulah 5 ayat Al-Qur'an yang membahas mengenai kewajiban berpuasa bagi umat muslim di bulan Ramadan. Semoga Allah SWT menerima ibadah orang-orang yang beriman. (*)
*) Mahasiswi magang dari prodi Sastra Inggris, Universitas Negeri Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: