Portugal Kalah dari Denmark: Apakah Ronaldo Masih Relevan Jadi Andalan Utama?

Cristiano Ronaldo membela Timnas Portugal di usia 40 tahun.-X @Cristiano-X @Cristiano
HARIAN DISWAY— Cristiano Ronaldo bisa menjadi salah satu faktor yang menyebabkan generasi emas Portugal gagal mencapai potensi maksimal mereka.
Dalam pertandingan sengit melawan Denmark, Portugal yang sebenarnya diunggulkan justru kalah tipis dengan skor 1-0. Namun, jika melihat jalannya pertandingan, Denmark tampak lebih mendominasi dengan banyaknya percobaan tembakan yang mengarah ke gawang di Stadion Parken, Kopenhagen, Denmark, Jumat, 21 Maret 2025.
Penguasaan bola kedua tim tidak terlalu berbeda jauh. Portugal unggul sedikit dengan penguasaan 56% dibandingkan Denmark yang mencatatkan 44%. Dua tembakan ke arah gawang Portugal berasal dari bek Renato Veiga dan pemain sayap Pedro Neto.
Anak asuh Robert Martinez terlihat seperti ada yang menghambat kemampuan mereka, terutama lini depan yang kurang perform. Pemain-pemain seperti Rafael Leão, Bruno Fernandes, dan Pedro Neto, yang biasanya tampil gemilang di klub masing-masing, juga tampak kurang berkontribusi.
BACA JUGA:Prediksi Italia vs Jerman: Gli Azzurri Diunggulkan di Perempat Final UEFA Nations League
BACA JUGA:Preview Belanda vs Spanyol di UEFA Nations League: Memphis Depay is Back!
Tentunya, pemain yang menjadi sorotan utama adalah Cristiano Ronaldo. Seluruh pemain Portugal seolah dipaksa melayani sang superstar dalam setiap kesempatan.
Tidak ada masalah dengan taktik ini, mengingat Ronaldo adalah mesin gol legendaris. Namun, jika melihat performa Ronaldo dalam beberapa tahun terakhir, strategi tersebut mungkin sudah tidak relevan lagi sebagai andalan utama.
Rasmus Hojlund selebrasi setelah cetak goal ke gawang portugal di menit 78, Jumat, 21 Maret 2025 (1)-herrelandsholdet-instagram
Apalagi, ada Diogo Jota yang duduk di bangku cadangan dan dapat memberikan dampak positif bagi tim.
Ronaldo seharusnya mulai memposisikan dirinya sebagai mentor bagi rekan-rekannya. Dia harus sadar bahwa sisa karier internasionalnya mungkin akan lebih banyak dihabiskan di bangku cadangan demi kepentingan tim.
Apalagi, Piala Dunia 2026 tinggal menunggu waktu. Melihat edisi-edisi sebelumnya, pelatih timnas sering membawa pemain veteran sebagai mentor yang siap digunakan dalam perubahan taktikal.
BACA JUGA:Jadwal Nations League UEFA: Belanda vs Spanyol, Italia vs Jerman
BACA JUGA:Kevin Diks Bawa Copenhagen Lolos Babak 16 Besar UEFA Conference League, Loverne Sikat Heidenheim 3-1
Sebagai contoh, pada Piala Dunia 2014, striker Bayern Munich Miroslav Klose dibawa sebagai mentor dan bahkan berhasil mencetak gol dalam pertandingan legendaris melawan tuan rumah Brasil.
Ronaldo sendiri tentu harus belajar dari kegagalan generasi emas Inggris, yang gagal memenuhi ekspektasi meski memiliki pemain-pemain top dunia. Ia dan rekan-rekannya pasti tidak ingin bernasib sama.
Meskipun fisik Ronaldo masih kuat di usia 40 tahun, insting mencetak golnya tampaknya sudah mulai usang. Dia tidak lagi setajam saat masa-masa kejayaannya dulu.
Oleh karena itu, langkah bijak bagi Ronaldo adalah menerima peran baru sebagai mentor dan mendukung generasi baru Portugal untuk meraih sukses.
*)Mahasiswa Sastra Inggris MBKM Prodi Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: