Kebijakan WFA Picu Pemudik Berangkat Lebih Awal, Volumen Kendaraan Meningkat di Pelabuhan Merak

Lonjakan pemudik akibat kebijakan WFA menyebabkan kepadatan di pelabuhan, mendorong pemerintah mengambil langkah antisipasi untuk kelancaran arus mudik.--@asdp_id
Pelabuhan Indah Kiat sendiri memiliki luas 93.426 meter persegi dan dapat menampung hingga 2.072 kendaraan kecil.
Kapal ferry bersiap mengangkut kendaraan dan penumpang di pelabuhan, seiring meningkatnya arus mudik akibat kebijakan WFA yang mendorong pemudik berangkat lebih awal.--@asdp_id
Selain itu, sebagai langkah antisipasi tambahan, pemerintah juga menyiapkan Jalan Lingkar Selatan (JLS) sebagai kantong parkir cadangan apabila kapasitas di Pelabuhan Ciwandan telah mencapai batas maksimal.
BACA JUGA:Antisipasi Lonjakan Mudik 2025: Pelabuhan Indah Kiat Jadi Buffer Zone Merak
Hal ini diharapkan dapat membantu mengurai kepadatan lalu lintas dan memberikan kenyamanan bagi para pemudik.
Untuk memperlancar arus mudik, ASDP memberikan diskon tarif hingga 36 persen atau tarif satu harga untuk layanan ekspres lintasan Merak-Bakauheni, yang berlaku mulai Senin, 24 Maret 2025 hingga Minggu, 30 Maret 2025.
Diskon ini diberikan bagi pejalan kaki serta kendaraan Golongan IVA, IVB, VA, dan VIA guna meratakan distribusi arus penyeberangan.
BACA JUGA:Pelni Buka Penjualan Tiket Kapal Angkutan Lebaran 1446, Sediakan Kuota 781.723 Tiket
Selain itu, strategi distribusi kendaraan juga diterapkan. Mobil pribadi, Kendaraan roda empat Golongan IVB, VA dan bus diarahkan melalui Pelabuhan Merak, sementara sepeda motor serta truk Golongan VB dan VIB dialihkan ke Pelabuhan Ciwandan.
Kemudian truk Golongan VII, VIII, dan IX akan menyeberang melalui Pelabuhan Bandar Bakau Jaya. Di jalur tol, kendaraan yang keluar melalui Exit Tol Cilegon Timur akan diarahkan ke Pelabuhan Merak, Ciwandan, dan BBJ, sedangkan kendaraan yang keluar melalui Exit Tol Merak harus mengikuti jadwal check-in yang telah ditentukan.
Pemerintah terus melakukan pemantauan terhadap arus mudik guna memastikan kelancaran dan keamanan perjalanan masyarakat. Selain menyiapkan buffer zone (area tampungan sementara) berbagai upaya lainnya juga dilakukan untuk memastikan tidak terjadi kemacetan yang berkepanjangan.(*)
*) Mahasiswa magang dari prodi Sastra Inggris, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: