Tiga Oknum TNI Jual Senpi ke KKB

ilustrasi senjata berapi--Freepik
HARIAN DISWAY - Tiga anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) diduga terlibat jual-beli senjata berapi (senpi) jaringan lintas provinsi. Ketiga anggota TNI dalam status aktif dengan inisial RBS, YS, dan SS tersebut menyalurkan senjata untuk dijual ke Kelompok Kriminal Bersenjata.
Sebelumnya, tim gabungan Satgas Operasi Damai Cartenz antara Polda Papua Barat, Polda Papua, dan Polda Jawa Timur melakukan penyidikan kasus penjualan senpi ke KKB dan menetapkan tujuh warga sipil sebagai tersangka.
“Pemeriksaan (saksi) dilaksanakan sebagai pengembangan kasus terhadap tujuh tersangka dari warga sipil, termasuk Yuni Enumbi dan Teguh Wiyono yang telah diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka,” ungkap Kepala Operasi Damai Cartenz Brigjen Faizal Ramadhani pada Rabu, 26 Maret 2025.
Dalam proses penyidikan, polisi turut memeriksa beberapa saksi termasuk RBS, YS, dan SS untuk pendalaman kasus. Ketiganya diperiksa pada Jumat, 21 Maret 2025, melalui hasil kesaksian RBS, YS, dan SS bersekongkol dengan tersangka dalam pengadaan senjata.
BACA JUGA:Korban KKB di Yahukimo Dievakuasi ke Jayapura
BACA JUGA:KKB Serang Guru Dan Nakes di Yahukimo, 1 Tewas, 7 Luka-Luka
Mulanya pada pertengahan tahun 2024, RBS dan Teguh berkenalan di klub Perbakin Purwakarta. Keduanya akrab sehingga memutuskan untuk bertukar nomor agar pembahasan jual-beli senpi semakin intens.
Setidaknya RBS mengaku bahwa telah menjual senjata pada Teguh sebanyak empat kali transaksi. Adapun transaksi pada November 2024, RBS menjual senpi jenus M16 dengan harga Rp30 juta. Keduanya melakukan pertemuan di Hotel Patradissa, Bandung, Jawa Barat.
Selang beberapa pekan, pada bulan Desember transaksi kedua dilaksanakan di Hotel Griya Indah, Bandung. Senpi yang dijual berjenis SS1 sebanyak dua pucuk dengan harga sebesar Rp 60 juta.
“Senjata tersebut disuplai oleh YR,” ujar Brigjen Faizal.
BACA JUGA:KKB Berulah, Pesawat PK-LTF Ditembak di Distrik Beoga Papua
BACA JUGA:Penerbangan Kian Tak Aman di Papua, Pesawat Wings Air Kembali Ditembaki KKB
Transaksi ketiga terjadi pada awal Januari 2025, dengan lokasi yang sama dengan transaksi kedua. RBS menjual dua pucuk senpi berjenis SS1, lima laras SS1, dan amunisi sebanyak 280 butir. Pada transaksi ini, RBS berhasil mengantongi uang senilai Rp 62 juta.
Kemudian transaksi terakhir dilakukan pada bulan Februari 2025. RBS menjual satu pucuk senpi jenis pistol FN dengan harga Rp 22 juta. Dari empat kali transaksi, RBS berperan aktif dalam meyalurkan senjata pada Teguh. Sementara itu, rekannya SS dan YS memiliki peran dalam pengadaan senjata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: