Kebakaran Hutan Merenggut Puluhan Jiwa di Korea Selatan

Kebakaran Hutan Merenggut Puluhan Jiwa di Korea Selatan

API MEMBAKAR kawasan makam di pegunungan Andong, 26 Maret 2025. Puluhan nyawa melayang.-YASUYOSHI CHIBA-AFP-

Penjabat Presiden Korea Selatan Han Duck-soo, menyatakan bahwa kebakaran itu menyebabkan kerusakan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dan Han bilang bahwa situasi bisa terus memburuk.

Angin kencang—ditambah dengan kecelakaan yang menewaskan seorang pilot—memaksa pihak berwenang menangguhkan operasi helikopter dan drone untuk memadamkan api. Sehingga, aparat pun memadamkan api dengan cara konvensional.

BACA JUGA:Meghan Markle Tunda Penayangan Serialnya di Netlflix ke 4 Maret 2025 demi Kebakaran Hutan Los Angeles

BACA JUGA:Kebakaran Hutan Pacific Palisades: Ribuan Warga Mengungsi, Angin Kencang Perparah Situasi

Kepanikan terasa jelas. Video-video kepanikan menyebar lewat media sosial. Termasuk upaya evakuasi yang dilakukan sebisanya.

"Perhatian warga Hawmaeri. Segera mengungsi!" teriak kepala desa. "Seluruh desa terbakar, rumah kalian akan segera ikut terbakar," serunya.

Video memilukan itu sampai di tangan kantor berita Agence France-Presse. Kejadiannya di desa Hawmaeri. Kawasan kecil itu hanya didiami sekitar 46 keluarga.

Sebisanya, kepala desa mendesak warganya untuk melarikan diri ketika api dari Uiseong semakin mendekati rumah-rumah mereka.

Sebagian besar warga berhasil menyelamatkan diri. Tetapi, sang kepala desa beserta keluarganya akhirnya ditemukan tewas pada Selasa, 25 Maret 2025. Mereka meninggal di sebelah mobil yang juga hangus.

Mobil itu ditemukan mengarah berlawanan dari jalur evakuasi. Warga menduga keluarga itu sedang mencoba menyelamatkan penduduk yang masih terjebak.


BARA TERSISA di depan Kuil Gounsa yang sebagian bangunannya luluh lantak.-YASUYOSHI CHIBA-AFP-

Sebagian besar korban tewas adalah warga sipil. Tetapi, tiga petugas pemadam kebakaran dan seorang pilot helikopter juga kehilangan nyawa ketika pesawat mereka jatuh di area pegunungan.

Laporan resmi menyebut ada beberapa orang yang masih hilang. Salah satu di antaranya adalah perempuan berusia 80-an yang menderita demensia.

Selain ribuan petugas pemadam kebakaran, tentara dan staf darurat lainnya juga dikerahkan ke tenggara Korea Selatan untuk membantu sekitar 27.000 pengungsi.

Organisasi penyelamat hewan pun bergegas ke lokasi. Banyak anjing di daerah pedesaan Korea Selatan yang biasanya diikat di luar rumah, sehingga tak bisa menyelamatkan diri dari asap dan api. Media lokal melaporkan bahwa puluhan hewan mati karena menghirup asap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: