Kebakaran Hutan Merenggut Puluhan Jiwa di Korea Selatan

API MEMBAKAR kawasan makam di pegunungan Andong, 26 Maret 2025. Puluhan nyawa melayang.-YASUYOSHI CHIBA-AFP-
Kelompok penyelamat menemukan beberapa anjing yang selamat dalam kondisi ketakutan dengan luka bakar parah.
Di sebuah tempat pengungsian di Andong, aula olahraga sekolah dasar yang kini dipenuhi lansia, suasana sunyi dan penuh keterkejutan.
Krisis demografi Korea Selatan—sebagai negara dengan tingkat kelahiran terendah di dunia—terlihat jelas di sana. Para pejabat mengatakan bahwa rata-rata usia penduduk desa di wilayah yang terdampak melebihi 60 tahun.
Sebagian besar pengungsi adalah lansia. Wartawan AFP melihat tim medis membagikan obat-obatan kepada mereka yang terpaksa mengungsi tanpa membawa obat penyakit kronis mereka.
Pejabat menyatakan bahwa mayoritas korban tewas berusia antara 60 hingga 70 tahun.
Para pengungsi di tempat perlindungan itu tak hanya merasa syok. Mereka juga frustrasi. Banyak yang mengatakan bahwa rumah mereka sudah terbakar habis sebelum pemadam kebakaran datang.
Api diduga bermula dari seseorang yang tengah membersihkan area makam leluhur. Orang itu kemudian menelepon layanan darurat dan melaporkan bahwa ia tidak sengaja memicu kebakaran besar.
"Bukan soal siapa yang memulai kebakaran ini. Tapi, seluruh daerah ini harus bekerja sama dengan negara untuk segera memadamkannya," kata seorang petani, Park Sung-tae, kepada AFP.
Ia khawatir jika asap terus menutupi matahari terlalu lama, panen tahun ini akan gagal. "Hidup kami akan semakin sulit," keluhnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: