4 Tradisi Masyarakat Bali setelah Nyepi, Ada Mandi Lumpur dan Omed-omedan

4 Tradisi Masyarakat Bali setelah Nyepi, Ada Mandi Lumpur dan Omed-omedan

Tradisi masyarakat Bali setelah Nyepi, ternyata masih ada berbagai ritual. -- iStockphoto

Pelaksanaan Siat Yeh di Jimbaran berlangsung sehari setelah Nyepi. Makna dari Siat Yeh adalah peperangan keinginan yang baik dan tidak baik dalam diri manusia. Makna tersebut terdapat dalam kata siat yang berarti perang.

Kemudian, kata yeh memiliki makna sebagai air yang menjadi sumber kehidupan manusia. Sehingga, sangat penting untuk menjaga dan menghormati sumber air. Jadi, kegiatan Siat Yeh adalah mempertemukan dua sumber mata air.

Siat Yeh berlangsung setelah melaksanakan Catur Brata Penyepian. Lokasi pelaksanaan Siat Yeh ada di Pura Ulun Siwi. Semua orang akan bermain air, termasuk anak-anak dan remaja. Dalam ritual ini, anak-anak muda terbagi menjadi dua kelompok.

Ada kelompok yang pergi ke Pantai Suwung di sebelah Timur, lalu sebagian lainnya akan pergi ke Pantai Segara di sebelah Barat. Mereka kemudian mengambil air dan saling menyiram satu sama lain. Seru!

BACA JUGA:Mengenal Upacara Melasti, Tradisi Menjelang Nyepi

BACA JUGA:Kemenhub Imbau Masyarakat Antisipasi Penutupan Transportasi di Bali Saat Nyepi 2025

3. Mabuug Buugan di Desa Kedonganan


Tradisi masyarakat Bali setelah Nyepi, seperti Mabuug Buugan di Kedonganan. - JEJAK BALI - Youtube

Mabuug Buugan berasal dari kata buug yang berarti tanah atau lumpur, sehingga ritual dalam tradisi ini pun sesuai dengan namanya. Masyarakat Bali akan melakukan interaksi sosial dengan menggunakan lumpur.

Mabuug Buugan memiliki makna, yaitu membersihkan segala sifat buruk dalam diri manusia. Warga akan melumurkan lumpur ke seluruh badan sebagai perwujudan dari Bhutakala atau roh jahat. Kekotoran lumpur itulah nanti yang harus dibersihkan.

Semua orang dari segala usia dapat mengikuti ritual ini dan saling melempar lumpur tepat sehari setelah Nyepi. Pesertanya bisa laki-laki dan perempuan

Setelah perang lumpur, masyarakat Bali kemudian membersihkan diri dan berjalan bersama-sama ke Pantai Pasir Putih Kedonganan. Wisatawan yang ingin bergabung dengan keseruan itu diharapkan berkoordinasi dulu dengan warga.

BACA JUGA:Hari Libur Nyepi dan Libur Lebaran Berdekatan, Menhub dan Menag Wacanakan WFA 

BACA JUGA:ASDP Tutup Penyeberangan Ketapang Gilimanuk dan Padang Bai-Lembar Saat Nyepi

4. Omed-omedan di Denpasar Khusus Masyarakat Bali yang Masih Muda


Tradisi masyarakat Bali setelah Nyepi, seperti Omed-omedan di Denpasar. - PePeWe Bali - Youtube

Omed-omedan merupakan tradisi yang berlangsung tepat hari pertama setelah Nyepi. Peserta dari Omed-omedan adalah masyarakat Bali yang masih muda, beragama Hindu, dan belum menikah, sekitar 17-30 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber