50 Tahun Microsoft: Sosok-Sosok CEO di Balik Kejayaan Sang Raksasa Teknologi

Empat sosok besar di balik kesuksesan Microsoft. --HARIAN DISWAY
HARIAN DISWAY – Sudah lima puluh tahun sejak Microsoft didirikan pada 4 April 1975. Kini, perusahaan yang awalnya hanya berambisi menempatkan komputer di setiap rumah dan kantor itu sudah menjelma menjadi raksasa teknologi dunia. Valuasi mereka mencapai USD 2,9 triliun.
Namun, perjalanan Microsoft tidak selalu mulus. Keputusan besar, persaingan ketat, dan transformasi radikal menjadi bagian dari kisahnya. Berikut adalah sosok-sosok yang berjasa mengembangkan kesuksesan Microsoft itu.
Dari Bill Gates yang membangun fondasi, Steve Ballmer yang agresif dalam ekspansi, hingga Nadella yang membawa era baru berbasis cloud dan AI. Setiap pemimpin memiliki peran krusial dalam membentuk perusahaan ini.
BACA JUGA:Eksekutif Microsoft: Chatbot AI Harus Belajar Mengatakan Tidak Tahu, Jangan Halu!
BACA JUGA:Bye-bye Blue Screen! Microsoft Luncurkan Tools untuk Mengatasi Crowdstrike di Windows
Bill Gates dan Paul Allen: Si Visioner dan Si Jenius Kode
Bill Gates dan Paul Allen saat mendirikan Microsoft di tahun 1975, memulai era baru teknologi komputer. --HARIAN DISWAY
Microsoft lahir dari kejeniusan dua anak muda yang melihat masa depan komputer sebelum orang lain menyadarinya. Bill Gates, si kutu buku dari Harvard; dan Paul Allen, programmer berbakat, mendirikan "Micro-Soft" dengan mimpi besar: membuat komputer personal menjadi kebutuhan sehari-hari.
Pada awalnya, mereka hanya mengembangkan perangkat lunak untuk komputer Altair 8800. Namun, keberhasilan MS-DOS pada awal 1980-an membawa mereka ke puncak industri. Kesepakatan dengan IBM membuat MS-DOS menjadi sistem operasi standar di banyak komputer. Dan dari sana, Microsoft berkembang pesat.
Lahirnya Windows pada 1985 semakin memperkokoh dominasi mereka. Antarmuka grafis yang lebih ramah pengguna dibanding MS-DOS membuatnya menjadi standar baru. Dengan strategi lisensi yang agresif, Microsoft berhasil menanamkan Windows di sebagian besar komputer di dunia.
Namun, tidak semuanya berjalan mulus. Persaingan dengan Apple yang menuduh Microsoft menjiplak desain Macintosh, serta berbagai tuntutan antimonopoli dari pemerintah AS, menjadi tantangan besar. Meski begitu, Gates dan Allen tetap membawa Microsoft ke level berikutnya.
Steve Ballmer: Sang Salesman Agresif
Steve Ballmer: Gaya kepemimpinan penuh energi, sukses membesarkan Microsoft, namun gagal di revolusi smartphone. --Vox
Saat Gates mundur dari peran CEO pada 2000, tongkat estafet jatuh ke tangan Steve Ballmer. Ballmer, yang bergabung sejak 1980 sebagai karyawan ke-30 Microsoft, dikenal dengan gaya kepemimpinan yang agresif dan penuh semangat.
Di bawah Ballmer, Microsoft terus mendominasi pasar perangkat lunak. Produk seperti Office, Windows XP, dan Windows 7 mencetak sukses besar. Ia juga memperluas cakupan bisnis ke dunia konsol game dengan meluncurkan Xbox yang kini menjadi salah satu platform game terbesar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: