Kelanjutan Proyek JLLB Butuh Duit Rp 5,6 Triliun, Pemkot Surabaya Disorot DPRD karena Berencana Utang

Foto udara JLLB yang belum tersambung. Pemkot Surabaya butuh pinjaman Rp 5,3 triliun untuk kelanjutan proyek.-Boy Slamet-Harian Disway -
"Jangan sampai demi proyek ini, pelayanan publik lain seperti pendidikan dan kesehatan dikorbankan," ujarnya.
Pemkot Surabaya perlu menjelaskan secara terbuka kepada publik dan DPRD soal rencana pinjaman ini. Agar tidak menimbulkan kecurigaan dan potensi ketidakpercayaan dari warga Surabaya.
BACA JUGA:Crossing Rel JLLB Sudah Tersambung
Ya, proyek JLLB itu sudah 3 tahun lamanya mangkrak tanpa kejelasan. Padahal, jalan sepanjang 19,8 kilometer dengan lebar 55 meter itu digadang-gadang mampu mengurai kemacetan di wilayah barat Kota Pahlawan.
Di Jalan Raya Sememi, kondisi proyek sangat memprihatinkan. Tak terlihat aktivitas pembangunan sejak terakhir dikerjakan pada 2021. Ruas jalan yang baru terbangun hanya sekitar 650 meter.
Warga sekitar mengeluhkan kondisi ini karena selain menghambat mobilitas, area terbuka proyek juga memicu masalah keamanan.
BACA JUGA: JLLB Tahap Kedua Ditargetkan Desember
Agus Wahyudi, warga Jalan Sememi Baru, mengatakan sudah tiga kali terjadi pencurian di sekitar lokasi proyek yang terbengkalai. "Yang ketiga sempat gagal karena dicegat warga," katanya saat ditemui pada Rabu, 9 April 2025.
Rumah Agus sebagian lahannya telah dibebaskan oleh Pemkot Surabaya untuk keperluan proyek ini.
Menurut Agus, sejak proyek mangkrak, lingkungan menjadi gelap dan sepi. Tak ada penerangan maupun patroli keamanan yang memadai. Hal ini membuat kawasan tersebut rawan tindak kriminal.
Ia berharap pemerintah segera melanjutkan proyek atau setidaknya menambah pengamanan dan penerangan.
"Kalau tidak dikerjakan, ya minimal dikasih lampu dan ada ronda. Jangan dibiarkan seperti ini," keluh pria 31 tahun yang sehari-hari berjualan pentol keliling itu. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: