JLLB Mulai Dikerjakan Lagi Akhir April, tapi Baru Sanggup Bangun 400 Meter...

JLLB Mulai Dikerjakan Lagi Akhir April, tapi Baru Sanggup Bangun 400 Meter...

JLLB yang terbengkalai sejak 2021. Pemkot Surabaya akan kerjakan lagi ruas sepanjang 400 meter pada akhir April 2025.-Boy Slamet-Harian Disway -

Estimasi total biaya pembangunan proyek ini mencapai Rp 1,6 triliun, terdiri dari Rp 876 miliar untuk konstruksi fisik dan Rp 774 miliar untuk pengadaan tanah. Kendati besar, pemkot optimistis proyek ini bisa rampung sesuai target RPJMD.

Warga menyambut kabar tersebut dengan antusias, namun juga skeptis. Sebab, janji penyelesaian proyek sudah berkali-kali dilontarkan, namun tak kunjung terealisasi.

BACA JUGA:Proyek JLLB Diambil Alih Kementerian PUPR, Pemkot Surabaya Diminta Bebaskan Lahan

Setiap tahun Pemkot Surabaya selalu mewacanakan akan melanjutkan proyek strategis tersebut. Tapi, selalu saja urung terlaksana.

Di ruas Jalan Raya Sememi, misalnya, tak nampak ada aktivitas pengerjaan proyek. Di sana, ruas jalan yang terbangun baru sekitar 650 meter. Pengerjaan proyek jalan di area itu kali terakhir dilakukan pada 2021 lalu. 

Agus Wahyudi adalah warga Jalan Sememi Baru, Surabaya, yang rumahnya terkena pembebasan lahan proyek JLLB.

Luas keseluruhan rumahnya berukuran 3x17 meter. Adapun luas lahan rumah milik Agus yang dibebaskan sepanjang 3 meter.

BACA JUGA:Crossing Rel JLLB Sudah Tersambung

”Sudah dapat ganti rugi pembebasan lahan dari Pemkot Surabaya. Kalau rumah warga yang lain, ada yang satu rumah dibebaskan. Dulunya banyak perkampungan di sini,” katanya, saat ditemui di rumahnya di Jalan Raya Sememi Baru, kemarin.

Pria yang sehari-hari berjualan pentol keliling itu mengaku sudah tiga tahun tidak melihat ada petugas yang mengerjakan proyek JLLB.

Proyek yang mangkrak itu disebut berpotensi menjadi pemicu meningkatnya aksi pencurian di area tersebut.

BACA JUGA: JLLB Tahap Kedua Ditargetkan Desember

Menurutnya, lokasi proyek yang terbuka memudahkan akses bagi siapa saja melintas di area proyek JLLB. Karena proyek tersebut tembus ke daerah Teluk Lamong.


Agus Wahyudi (kanan), 31 tahun, warga Sememi Baru yang tinggal berdekatan dengan proyek JLLB.-Boy Slamet-Harian Disway -

”Sejak proyek ini mangkrak, sudah tiga kali warga di sini kemalingan. Tapi yang ketiga gagal karena dicegat warga,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: