Prancis Siap Akui Negara Palestina dalam Konferensi PBB pada Juni 2025 Mendatang

Prancis Siap Akui Negara Palestina dalam Konferensi PBB pada Juni 2025 Mendatang

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan pidato di depan bantuan kemanusiaan yang ditujukan untuk Gaza pada 8 April 2025. Macron menyatakan bahwa Prancis siap mengakui negara Palestina dalam beberapa bulan mendatang. --Ludovic MARIN / AFP

Dilansir dari Al Jazeera, hingga saat ini, Palestina telah diakui sebagai negara berdaulat oleh 147 dari 193 negara anggota PBB. 

Beberapa negara yang bergabung dalam pengakuan ini tahun lalu termasuk Armenia, Slovenia, Irlandia, Norwegia, Spanyol, Bahama, Trinidad dan Tobago, Jamaika, dan Barbados.

BACA JUGA:Israel Mulai Kembali Serangan Darat ke Gaza, Peringatkan Hamas untuk Segera Bebaskan Sandera

Jika rencana ini terwujud, Prancis akan menjadi kekuatan besar Eropa pertama yang mengakui negara Palestina. 


Warga Palestina mengungsi ke daerah-daerah di sebelah timur kota menyusul perintah evakuasi dari Israel pada 11 April 2025. Macron menyatakan bahwa Prancis siap mengakui negara Palestina dalam beberapa bulan mendatang. --Bashar TALEB / AFP

Langkah tersebut akan menjadi sorotan global, terutama karena Amerika Serikat hingga kini belum menyetujui pengakuan resmi terhadap Palestina.

Dalam kunjungannya ke Mesir, Macron bertemu dengan Presiden Abdel Fattah al-Sisi dan Raja Yordania Abdullah II. Ia menegaskan penolakannya terhadap rencana pengusiran atau aneksasi terhadap wilayah Gaza dan Tepi Barat oleh Israel. 

BACA JUGA:Gencatan Senjata di Gaza Bubar! Israel Lancarkan Serangan, Ratusan Warga Tewas

Macron juga menyatakan bahwa pemulihan bantuan kemanusiaan ke Gaza adalah prioritas utama dan mendesak agar bantuan segera dipulihkan mengingat kondisi dimana hampir seluruh 2,4 juta warga Gaza telah dipindahkan berulang kali akibat pendudukan militer Israel. 

Sejak 2 Maret 2025, Israel telah memblokir masuknya bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut setelah adanya ketidaksepakatan dengan Hamas mengenai cara melanjutkan gencatan senjata setelah fase pertama.

Ia mengingatkan bahwa saat ini prioritas utama adalah menyelamatkan nyawa, memulihkan perdamaian, dan membangun kerangka politik yang kuat.

BACA JUGA:Warga Gaza Rayakan Idulfitri dengan Luka dan Air Mata

Keputusan Prancis untuk mengakui negara Palestina akan menjadi langkah penting dalam dinamika politik internasional, dengan potensi dampak yang luas terhadap proses perdamaian di Timur Tengah.(*)

*)Mahasiswa magang dari prodi Sastra Inggris, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: