Urgensi Skeptisisme Rakyat kepada Pemerintah

ILUSTRASI Urgensi Skeptisisme Rakyat kepada Pemerintah.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
CEK KOSONG
Untuk kelangsungan hidup bernegara, tentu situasi itu sangat berbahaya. Dukungan tanpa reserve pada level tertentu menyebabkan elite penguasa membuat kebijakan sesuka hati. Ibaratnya, rakyat (pendukung) memberikan cek kosong kepada orang yang dipilihnya.
Apa yang terjadi dengan ”mohon izin bangun IKN” pada 2019 adalah contoh nyata cek kosong itu. Dengan kekuasaan penuh, termasuk penguasaan ruang parlemen, presiden saat itu sangat determinan dalam pelaksanaan pemindahan ibu kota. Dampaknya adalah babak belurnya anggaran belanja negara yang efeknya terasa sampai sekarang.
Cek kosong bernama IKN tersebut tampaknya diulang presiden saat ini yang membuat Danantara. Sepanjang kampanye, hal itu tak pernah disebut-sebut. Namun, begitu kekuasaan sudah digenggam tangan, tiba-tiba saja kebijakan yang menimbulkan gejolak ekonomi dengan risiko hebat itu melenggang hampir tanpa hambatan.
Sekadar kilas balik pada kronik reformasi 1998. Malam menjelang pergantian kepemimpinan dari Soeharto ke Habibie, beberapa intelektual berkumpul di rumah Malik Fadjar. Mereka membuat konferensi pers dan membacakan pernyataan berisi ”mandat” alias agenda-agenda yang harus dikerjakan pemerintahan baru.
Nurcholish Madjid mengatakan apa yang mereka lakukan adalah agar presiden baru menjalankan pemerintahan tidak dengan membawa cek kosong, yang diisi sesuka hatinya.
MENGONTROL KEKUASAAN
Perlu saya kutip lagi quote terkenal tentang kekuasaan yang dihafal banyak orang. ”Power tends to corrupt, and absolute power corrupts absolutely”. Itu kata sejarawan Lord Acton. Kekuasaan cenderung koruptif dan kekuasaan absolut pasti koruptif. Oleh karena itu, kekuasaan butuh dikontrol dan dibatasi.
Jauh hari pendiri Amerika Serikat Thomas Jafferson menyampaikan pandangan progresifnya tentang peran rakyat sebagai sistem kontrol.
”Pemerintah yang paling baik adalah pemerintah yang paling sedikit dipercaya dan bahwa rakyat harus selalu waspada terhadap penyalahgunaan kekuasaan oleh pemerintah.”
Pendiri Amerika Serikat yang lain, James Madison, memiliki pemahaman senapas. ”Jika malaikat yang memerintah manusia, maka tidak diperlukan kontrol eksternal atau internal terhadap pemerintahan.”
Agak berbeda arah, dua filsuf dan penulis beda abad John Locke dan Eric Blair (nama asli George Orwell) ”menyepakati” hal yang sama tentang pemerintah. Menurut mereka, skeptisisme terhadap pemerintah itu sangat diperlukan sebagai cara untuk menjaga kebebasan dan hak-hak rakyat.
MENGAPA SKEPTISISME?
Mengurai sari pemikiran filosofis di atas, ada beberapa alasan mengapa diperlukan sikap skeptis pada pemerintah.
Pertama, pemerintah memiliki kekuasaan yang besar dan dapat menyalahgunakan kekuasaan tersebut jika tidak ada kontrol yang efektif. Sikap skeptis akan membuat pemerintah selalu merasa diawasi dan menjadi lebih berhati-hati untuk tidak larut dengan atmosfer kekuasaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: