Mengenal Internalized Misogyny, Seksisme Sesama Perempuan

Mengenal Internalized Misogyny, Seksisme Sesama Perempuan

Body shaming bisa jadi salah satu bentuk dari internalized misogyny-Good_Stock-Getty Images

HARIAN DISWAY - Perilaku seksisme masih saja terjadi di gelombang feminisme keempat ini. Termasuk pergulatan feminisme dengan konsep internalized misogyny.

Sedikit sulit untuk mengidentifikasi internalized misogyny. Sebab, ulah seksisme itu berasal dari wanita dan ditujukan kepada sesama wanita. 

Penting untuk menyadari hal itu. Juga menyadari pikiran Anda tentang wanita lain dan juga tentang diri Anda sendiri.

Apa Itu Internalized Misogyny?


Seksisme tidak hanya dilakukan lelaki pada perempuan.--

Internalized misogyny terjadi ketika perempuan secara tidak sadar bertindak seksis kepada perempuan lain. Bahkan kepada diri mereka sendiri. Terlebih ide-ide terkait seksisme telah mendarah daging di masyarakat.

BACA JUGA:Patriarki dan Kurangnya Kesadaran Hukum Picu Kekerasan Perempuan dan Anak di Surabaya

Ide-ide seksisme itu adalah hasil dari patriarki yang menempatkan perempuan sebagai gender yang lebih rendah, lemah, atau tidak layak dihormati. Kecuali memenuhi ekspektasi tertentu.

Contoh Internalized Misogyny

Bentuk seksime sesama gender itu dibagi menjadi beberapa bagian:

1. Generalisasi

Generalisasi tentang stereotip negatif tentang wanita cenderung sangat enteng untuk diucapkan. Padahal itu adalah contoh nyata proyeksi pemikiran seksis yang sudah melekat. Hingga diterima sebagai fakta. Seperti:

  • "Cewek itu kebanyakan drama."
  • "Kebanyakan cewek memang matre (materialistis)."
  • "Pantas saja nyetir enggak bener, cewek sih."

BACA JUGA:Take Me Out Indonesia dan Langgengnya Budaya Patriarki

2. Body Shaming

Bentuk seksisme body shaming berasal dari ekspektasi sosial yang menuntut wanita untuk selalu tampil sempurna. Sehingga dia layak untuk dihargai.

  • "Baju kamu memang kekecilan atau kamu yang kebesaran?"
  • "Badan kamu kecil sekali seperti lidi."

3. Character Shaming

Dalam character shaming, biasanya pelaku menilai perempuan dengan tidak adil. Kata-kata seksis itu biasanya diucapkan pada yang perempuan yang dituju. Maupun pada orang lain sebagai bahan gunjingan.

BACA JUGA:Hindari Mom-Shaming, Ini Tip Bijak Berkomentar untuk Para Ibu

  • "Cewek murahan."
  • "Jadi cewek kok bossy banget, suka ngatur-ngatur."
  • "Kamu jadi cewek jangan tomboy gitu, dong."

4. Choice Shaming


Perempuan karier biasanya menerima komentar seksis seperti berikut--

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: