Misa Kamis Putih di Gereja Hati Kudus Yesus Surabaya, Ajarkan Saling Memaafkan dan Melayani

Misa Kamis Putih di Gereja Hati Kudus Yesus Surabaya, Ajarkan Saling Memaafkan dan Melayani

Ritus pembuka perayaan misa Kamis Putih di Gereja Hati Kudus Yesus Katedral Surabaya, Kamis, 17 April 2025-Alfi Kirom-Harian Disway

Salah satu momen paling simbolis dalam Misa Kamis Putih adalah ritual membasuh kaki. Itu mencerminkan nilai pelayanan. Seperti yang diucapkan oleh Paus sebagai Hamba dari hambanya Tuhan.

Tindakan itu mengajarkan umat untuk hidup dalam kerendahan hati dan melayani sesama. Ritual itu bukan sekadar simbol. Tetapi juga panggilan konkret bagi setiap orang untuk meneladani sikap Yesus.

BACA JUGA:Kamis Putih, Paus Fransiskus Basuh Kaki 12 Napi Remaja

Di Gereja Hati Kudus Yesus Katedral Surabaya, Misa Kamis Putih 2025 dihadiri oleh ribuan umat. Gereja menyiapkan berbagai aspek teknis dan spiritual. Untuk memastikan perayaan itu berlangsung khidmat.

Kebanyakan dari mereka datang dengan mengenakan pakaian bernuansa putih. Ya, sama dengan tema perayaan ibadahnya, Kamis Putih. 

Jadwal misa diumumkan kepada publik. Termasuk informasi waktu pelaksanaan. Sehingga umat dapat mengatur kehadiran mereka dengan baik. 

BACA JUGA:Umat Kristiani Rayakan Kamis Putih, Basuh Kaki Tanda Pelayanan

Momen itu tidak hanya menjadi perayaan liturgis. Tetapi juga kesempatan bagi umat untuk merenungkan misteri iman Paskah. 

Misa Kamis Putih Ajarkan Saling Melayani


Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo memimpi misa Kamis Putih pukul 18.00 WIB di Gereja Hati Kudus Yesus Katedral Surabaya, Kamis, 17 April 2025-Alfi Kirom-Harian Disway

Yesus yang rela mengorbankan diri sebagai penyelamat manusia mengajarkan nilai-nilai cinta, pengorbanan, dan pengampunan.

Ia memberi teladan dengan berkenan membasuh kaki murid-muridnya. Agar mereka saling melayani satu sama lain.

BACA JUGA:Kupas Pengkhianatan Yudas di Kamis Putih

Melalui perayaan itu, umat diajak untuk semakin dekat dengan Tuhan. Pun, menghayati makna kebangkitan-Nya dalam kehidupan sehari-hari.

"Hari ini kita merayakan ibadah Kamis Putih yang merupakan perayaan kenanangan Perjamuan Malam Terakhir Yesus bersama murid-muridnya. Itu bukan perjamuan kesedihan. Tapi perjamuan penuh keakraban dan persaudaraan," ujar Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo, Uskup Keuskupan Surabaya.

"Momen itu sebagai penyerahan diri Yesus yang dilambangkan dengan pembasuhan kaki. Ia mengajarkan kita untuk keluar dari ego kita. Dan mau melayani sesama," pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: