Dugaan Pelecehan Seksual oleh Dokter di Malang, Ambil Foto Tubuh Pasien saat Pemeriksaan

Foto ilustrasi pelecehan seksual yang terjadi pada seorang perempuan-Foto istimewa-
HARIAN DISWAY - Kasus pelecehan seksual kembali terungkap. Kali ini dilakukan oleh seorang oknum dokter di Kota Malang berinisial AY. Korban seorang perempuan berinisial QAR.
Pelecehan diperkirakan terjadi pada akhir tahun 2022 saat korban QAR berobat ke salah satu rumah sakit swasta ternama di Malang. Yakni Persada Hospital. AY berdalih ingin melakukan pemeriksaan terhadap tubuh korban dengan menempelkan stetoskop.
Saat itulah, peristiwa pelecehan diperkirakan terjadi.
Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi Persada Hospital, dr Galih Endradita memastikan bahwa penyelidikan internal tengah berjalan untuk memastikan dugaan pelecehan seksual tersebut.
"Proses di tingkat internal kami itu bertahap, kami sudah melakukan sidak etik disiplin," kata Galih dalam sebuah konferensi pers di Kota Malang, Jumat dilansir dari Antara.
Satria M. A. Marwan selaku kuasa hukum korban pelecehan seksual oleh tenaga medis di salah satu rumah sakit swasta Malang--
BACA JUGA:Dokter Cabul di Garut Akui Sudah Lecehkan Pasien 4 Kali Karena Birahi Melihat Korban
Galih mengungkapkan bahwa kejadian pelecehan tersebut terjadi tiga tahun lalu. "Betul ada kejadian, itu tiga tahun lalu. Dia merupakan dokter di sini, pada tanggal itu dia memang sedang jaga," ucapnya.
Meski demikian, Galih memastikan bahwa status AY sebagai dokter di Persada Hospital telah dinonaktifkan pasca terungkapnya dugaan kejadian pelecehan seksual. Namanya juga sudah dihapus dari daftar tenaga medis di rumah sakit tersebut.
Secara kronologis, AY diduga melakukan hal tak senonoh saat melakukan pemeriksaan pada AY yang tengah dirawat karena keluhan vertigo dan sinusitis. Dalam pemeriksaan, AY meminta korban membuka pakaian perawatan dengan dalih untuk menempelkan stetoskop. Saat itulah, pelaku diduga melakukan pemotretan tubuh bagian atas korban.
Wakil Menteri Kesehatan, Prof. Dante Saksono Harbuwono menegaskan bahwa segala bentuk tindakan asusila yang tidak sesuai dengan nilai-nilai etika dan profesionalisme medis akan ditindaklanjuti secara serius oleh Kementerian Kesehatan maupun aparat penegak hukum.
“Setiap kegiatan yang berada di dalam maupun di luar konteks layanan, jika tidak sesuai dengan etika, akan kami tindaklanjuti. Itu mencederai sumpah dokter,” tegas Dante dalam pernyataannya Jumat, 18 April 2025.
Ilustrasi korban pelecehan seksual--Freepik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: