Merawat Pendidikan Sastra di Tengah Gempuran Dunia Industri

Membaca tidak lagi menjadi kegiatan yang membangkitkan rasa ingin tahu, melainkan hanya rutinitas untuk memenuhi nilai.-Stebby Julionatan-
BACA JUGA: Orang Tua Wajib Tanamkan pada Anak Pentingnya Literasi sejak Dini, Bagaimana Caranya?
Di tengah ketidakpastian arah bangsa, saya melihat sastra bukan hanya sebagai bahan ajar, tetapi juga sebagai ruang perlawanan kultural.
Ya, Peta Sastra Kebangsaan yang semula diperkenalkan oleh Ayu Utami, bagi saya bukan sekadar proyek literasi tahunan, tetapi sebuah upaya mempertahankan ruang kebebasan di sekolah, di benak para siswa, dan di tengah arus besar yang mengikis nilai-nilai humaniora.
Sastra bukan untuk sekadar dibaca—ia untuk direnungkan, diperdebatkan, dan dijadikan alat untuk memahami dunia yang rumit ini. Jika kita masih percaya pada masa depan yang berpihak pada kebebasan berpikir dan kepekaan nurani, maka merawat pendidikan sastra bukanlah pilihan, tetapi kewajiban. (*)
*) Stebby Julionatan adalah pendidik dan pengajar sastra yang berasal dari Probolinggo-Jawa Timur.
BACA JUGA: Literasi Indonesia Berada di Posisi Kelima Terendah, Ini Akibatnya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: