Memahami Pola Attachment Fearful-Avoidant, Dari Akar Masalah hingga Dampaknya

HARIAN DISWAY - Pola attachment fearful-avoidant, atau dikenal pula sebagai disorganized attachment, adalah gaya hubungan yang ditandai oleh keinginan kuat untuk dekat dengan orang lain. Tapi di satu sisi orang itu memiliki ketakutan terhadap keintiman. Sekaligus sulit untuk percaya.

Hal itu umumnya berakar dari interaksi yang membingungkan atau tidak konsisten dengan pengasuh utama saat masa kecil.

Individu yang mengalami hal itu sering kali merindukan kedekatan. Namun pada saat yang sama, merasa takut akan keterikatan yang terlalu dalam.

Mereka ingin dicintai dan merasa dekat dengan orang lain. Tetapi khawatir akan ditolak, disakiti, atau kehilangan kendali atas emosi mereka sendiri.

BACA JUGA:Mengenal Istilah Attachment Issue: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Konflik batin itu menjadi inti dari gaya hubungan fearful-avoidant. Di satu sisi, ada hasrat untuk menjalin hubungan yang hangat dan bermakna. Namun di sisi lain, ada kebutuhan kuat untuk menjaga jarak demi melindungi diri dari luka emosional.

Akibatnya, hubungan yang dijalani sering kali dipenuhi dengan dinamika tarik-ulur, kebingungan, serta kesulitan dalam membangun kepercayaan dan kestabilan emosional.

Ciri-Ciri Utama Fearful-Avoidant (Disorganized Attachment)

Individu yang mengalami hal itu menunjukkan perilaku kontradiktif. Mereka mencari kedekatan, tapi juga menarik diri saat mulai merasa rentan. Beberapa karakteristik yang sering muncul meliputi:

- Kesulitan mempercayai orang lain dan membuka diri

BACA JUGA:Tipe-tipe Attachment dan Pengaruhnya Terhadap Hubungan, Kamu yang Mana?

- Pandangan negatif terhadap diri sendiri dan orang lain

- Regulasi emosi yang buruk dan kecenderungan untuk menarik diri saat merasa terlalu dekat

Perilaku yang membingungkan dalam hubungan: hangat di satu waktu, lalu menjauh tanpa alasan-galitskaya-

- Perilaku tidak konsisten dalam hubungan, seperti menjadi hangat lalu tiba-tiba menjauh

Sumber: