Dukungan SMA Negeri 1 Sidoarjo untuk Azkarana Rectaversa di Asian Girls Campaign 2025

Salah satu faktor utama yang mendukung kesuksesan Azka adalah budaya penelitian dan inovasi yang kuat di sekolah. Sepengetahuan sekolah, banyak siswa sering mengikuti olimpiade atau perlombaan bergengsi.

Saat ini, SMA Negeri 1 Sidoarjo sedang mempersiapkan sekitar 30 tim untuk OPSI (Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia).

"Jadi, di sekolah memang ada pembiasaan berpikir untuk membuat ilmiah karya tulis, penelitian sederhana, dan sebagainya," tambah Eko.

Lingkungan itu memberikan Azka dan teman-temannya ruang untuk berpikir kritis, berinovasi, serta menghasilkan ide-ide yang bermanfaat bagi masyarakat.

Selain itu, sekolah juga memfasilitasi pengembangan bakat non-akademik agar siswa memiliki keseimbangan antara kemampuan akademik dan soft skills.

"Kami juga memfasilitasi siswa untuk akademik serta mengembangkan non akademik. Jadi, agar mereka tidak hanya belajar di sekolah. Mereka juga bisa mengukur kompetensi mereka di non akademik. Biar pas," papar Eko.

Azka sendiri sudah membuktikan bahwa keseimbangan itu berhasil. Ia beberapa kali mengikuti olimpiade dan berhasil meraih medali emas.

"Azkajuga beberapa kali ikut olimpiade, dan Alhamdulillah dapat gold. Jadi, kami sebagai guru tinggal mendampingi," ujar Eko dengan nada penuh apresiasi.

BACA JUGA:Hari Pertama UTBK-SNBT di Unesa, 93 Peserta Absen

BACA JUGA:Inilah Tiga Calon Rektor Unair 2025–2030

Harapan untuk Perempuan Asia dan Indonesia

Peserta Asian Girls Campaign 2024-Instagram @asiangirlscampaign-

Sekolah berharap Azka tidak hanya menginspirasi perempuan di Asia, tetapi juga menjadi panutan bagi perempuan Indonesia.

"Harapannya, khusus utk anak-anak perempuan Asia, Azka bukan lagi menginspirasi tapi juga menginspirasi perempuan Indonesia. Jadi, dia bisa jadi pasti ladang inspirasi mewakili Indonesia," tegas Eko.

Melalui kampanye literasinya untuk anak jalanan di Surabaya, Azka membawa misi mulia yang selaras dengan nilai-nilai sekolah.

Ia ingin menunjukkan bahwa setiap anak, termasuk anak-anak dari kelompok kurang beruntung, memiliki potensi besar jika diberikan akses pendidikan yang layak.

Sumber: