Selingkuh di Motor Gede

Selingkuh di Motor Gede

ILUSTRASI Selingkuh di Motor Gede.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Pihak Eka mematikan telepon. Razak menelepon lagi, dan lagi. Tapi, tak pernah diangkat Eka. Sekarang Razak yakin, ada yang tidak beres dengan istrinya.

Razak kepada polisi: ”Itulah kata-kata terakhir istri saya. Dia bilang sedang tidur, dengan nada suara seperti orang baru saja bangun tidur.”

Seketika itu juga Razak menelepon sahabat yang memberikan info tadi, bertanya, apakah sahabat bisa membantu mencarikan nomor telepon laki-laki yang bersama Eka? Si sahabat mengatakan sedang mengusahakan.

Razak kemudian mendatangi si sahabat yang sedang berusaha mencari nomor telepon selingkuhan Eka. Ketemu. Nama pria itu Agus Arifin, si pemilik motor gede.

Kemudian, Razak minta tolong kepada sahabat agar menelepon Agus. Saat itu hati Razak sudah terbakar. Ia tidak mau menelepon sendiri. Juga, itu suatu siasat untuk membuktikan perselingkuhan. 

Sahabat menelepon Agus. Diangkat. Suara perempuan. Ditanya sahabat, siapa ini? Dijawab: Eka, yang kemudian mengatakan, ”Agus sedang tidur. Kami di Surabaya. Dari siapa ini?”

Hubungan telepon ditutup. 

Meledak kemarahan Razak. Ia kemudian meminjam mobil sahabat untuk mengejar Eka ke Surabaya. Dipinjami. Tapi, ia tidak tahu posisi Eka-Agus di Surabaya. Razak tetap berangkat membawa mobil itu.

Ia ternyata menyanggong di ujung Jembatan Suramadu di pintu keluar atau sisi Madura. Semua kendaraan dari Surabaya ke Madura pasti lewat jalan itu. Kalau tidak lewat situ, naik feri Pelabuhan Ujung, Surabaya, menuju Kamal, Madura. Tapi, paling cepat lewat Suramadu.

Razak menunggu di situ semalaman. Ia nongkrong, mengamati semua kendaraan yang lewat. Kebetulan yang dicari gampang, motor gede.

Tapi, sampai pukul 07.00 WIB, Selasa, 22 April 2025, yang dicari tidak ketemu atau tidak lewat. Lelah. Razak pulang. 

Tiba di rumah, dengan hati galau, ia ingat beberapa waktu lalu ia diminta istri mengantarkan barang ke suatu tempat di Bangkalan. Waktu itu mereka bermobil. Saat turun dari mobil, Eka mengatakan, Razak tak perlu ikut turun karena cuma sebentar. Razak menurut.

Razak melihat istrinya melalui spion mobil. Berjalan menuju rumah petak. Mengetuk pintu rumah itu. Yang keluar seorang pria. Eka menyerahkan barang tersebut kepada pria tersebut. 

Rumah petak itu di Perumahan Griya Anugerah Blok D5-D8 Desa Martajasah, Kelurahan Mlajah, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan. 

Razak sudah sangat mengantuk. Namun, emosinya memaksanya berangkat. Maka, berangkatlah ia ke sana. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: